SEMARANG[Kampusnesia] – Para santri yang melanjutkan belajar ke perguruan tinggi diharapkan mampu menebarkan semangat nasionalisme dan kemandirian yang didapat dari para kyai pada saat belajar di pesantren.
Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Dr Fathur Rokhman SH, M.Hum mengatakan semangat nasionalisme dan kemandirian santri yang didapat dari para kyai diharapkan dapat memperkuat ketahanan kampus, dalam menghadapi pengaruh radikalisme yang dihembuskan oleh pihak-pihak yang ingin menggoyahkan bangunan NKRI
“Kami berharap kepada mahasiwa yang berlatar belakang pesantren dapat berpartisipsi aktif mewarnai dinamika kampus melalui UKM atau unit kegiatan mahasiswa yang ada,” ujarnya saat acara Gathering Mata Air Nasional dikampus Unnes Semarang, awal pekan ini.
Menurutnya, saat ini kampus dijadikan target utama untuk dijadikan ladang persemaian kader radikalis dan teroris, hadirnya anak-anak muda terdidik dalam jumlah besar setiap tahun selalu diincar untuk dicuci otaknya oleh mereka agar lepas dari pangkuan NKRI.
Hal ini, lanjutnya, sangat berbahaya sekali, para santri yang masuk ke perguruan tinggi jangan diam, segeralah bergerak membangun gerakan pencegahan radikal teror
Ketua Yayasan Mata Air,Wahyu Salvana mengatakan setiap tahun lembaga yang dipimpinnya memfasilitasi bea siswa santri berprestasi, agar dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Setiap tahun, dia menambahkan Mata Air melakukan seleksi rekrutmen santri untuk dibimbing dan dibiayai selama belajar dibangku kuliah. Selain belajar mereka diamanati untuk menebar semangat Islam rahmatan lil aalamiin.
“Sebelum menginjakkan kaki di dunia kampus, mereka dibekali dengan berbagai keahlian agar jati diri sebagai santri tidak luntur, perilaku mengedepankan ta’dhim pada gurunya tetap terjaga,” tuturnya.
Bersamaan dengan itu, menurutnya, santri mampu mengembangkan diri dengan melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif, sehingga kehadiran dan perannya selalu mendatangkan manfaat bagi lingkungannya. (smh)
