Home > HEADLINE > Sebanyak 1.500 Hasher Ikuti Red Dress Run Awali Borobudur Interhash Reunion

Sebanyak 1.500 Hasher Ikuti Red Dress Run Awali Borobudur Interhash Reunion

MAGELANG[Kampusnesia] – Sebanyak 1.500 hasher (pelari lintas alam) dengan memakai pakaian serba merah mengikuti  ‘Red  Dress Run’, sebagai awal digelarnya Borubudur Interhash Reunion, yang akan berlangsung di Kota Magelang dan kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang pada Sabtu (27/10).

Para hasher sebanyak itu mengambil start dari halaman eks Gedung Bakorwil II Kedu- Surakarta di Magelang, Jumat ( 26/10). Mereka akan berjalan dan berlari menempuh jarak sekitar  4 km, dengan rute Jalan Veteran, Jalan A Yani, Jalan Pemuda, Jalan Jenderal Sudirman dan berakhir di Artos Hotel Magelang.

Berbagai kesenian dari Komunitas Lima Gunung ikut memeriahkan kegiatan itu, untuk menyambut para peserta dan tidak hanya pada start saja, melainkan juga di sisi Alun-alun timur.

Para hasher yang mayoritas berasal dari luar negeri itupun, tidak melupakan kesempatan untuk turut bergembira dengan menari bersama penari, meskipun suasana terik matahari saat itu masih menyengat.

Selain Komunitas Lima Gunung , kesenian yang ikut menyapa para hasher tersebut di antaranya Kipas Mega, Soreng, Gejulan Bocah, Goh Muko dan lainnya.

Sementara Borobudur Interhash Reunion yang akan berlangsung pada Sabtu( 27/10) akal semakin meriah dan akan mengambil start dari beberapa desa di wilayah Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.

Liem Chie An penggagas acara tersebut mengatakan kegiatan itu akan diikuti sebanyak 1. 500 peserta dari 15 negara seperti Malaysia, India, Australia, Filipina, Tiongkok, Jepang, Korea dan Indonesia sebagai tuan rumah.

“Acara Borobudur Interhash Reunion ini, sekaligus sebagai ajang untuk studi banding panitia Pemerintan Zhangjiaje, Cina yang akan mengadakan, Zhangjiajie Pan Asia Hash 2019 mendatang,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan yang berlangsung di Magelang dan sekitarnya itu juga untuk mempromosikan pariwisata yang ada di wilayah Magelang serta untuk membangkitkan ekonomi masyarakat sekitarnya.

Rute yang akan ditempuh para peserta Borobudur Interhash Reunion ini terbagi dalam terbagi tiga bagian meliputi short (3-4 kilometer), long (7-10 kilometer) dan superlong (21kilometer).

“Untuk rute pendek, akan start dari kawasan Balkondes Tuk Songo menuju kawasan Candi Borobudur,  rute panjang dari kawasan Balkondes Tuk Songo dan kembali ke Tuk Songo,” tutur Liem Chie An yang juga Ketua Yayasan Borobudur Marathon.

Kegiatan ini disambut positif oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah, karena bisa mengangkat potensi daerah dalam sektor pariwisata di wilayah provinsi ini.

“Even semacam ini sangat luar biasa dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat di Magelang,” ujar Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah, Urip Sihabudin.

Menurutnya, pihaknya akan terus mengupayakan pengembangan kegiatan semacam itu di daerah lain, selain Magelang.

“Kami akan mencoba mengembangkan kegiatan semacam ini di Jepara, mengingat Jepara  memiliki tempat sebagai daya tarik tersendiri berupa kawasan pantai. Selama ini, kegiatan di daerah itu hanya hash dengan melintasi bukit, kebun dan sungai bahkan hutan, “ tuturnya.

Salah seorang peserta Akao Liem (63) dari Malaysia menuturkan sangat tertarik dan antusias mengikuti acara hash di Magelang.

“’Saya suka sekali.  Apalagi keindahan Borobudur membuat saya ingin selalu datang,”’ tuturnya.

Usai mengikuti acara red dress run, para peserta dilanjutkan mengikuti acara ulang tahun ke-25 Magelang Hash House Harriers.  Setelah itu diadakan malam amal peduli Palu dan Donggala. (rs).

* Artikel ini telah dibaca 141 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *