Home > EKONOMI & BISNIS > Penyerapan KUR Di Jateng Okober 2018 Capai Senilai Rp17 Triliun

Penyerapan KUR Di Jateng Okober 2018 Capai Senilai Rp17 Triliun

SEMARANG[Kampusnesia] – Realisasi penyerapan KUR di wilayah Jateng hingga periode Oktober 2018 mencapai sebesar Rp17 triliun lebih dan mampu mencatat penyerapan 80% dari kuota yang disediakan senilai Rp22 triliun.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Emma Rachmawati mengatakan Okotber 2018 realisasi penyaluran KUR Jateng sudah mencapai Rp17 triliun, hingga menjadikan Jateng masih menjadi provinsi tertinggi penyerapan kredit.

Penyerapan KUR sebesar itu,  lanjutnya, banyak didorong dengan kebijakan penurunan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR), yang berpengaruh cukup baik dalam penyaluran kredit di Jateng.

“Sektor perdagangan besar dan eceran, menjadi jumlah penyaluran terbesar KUR. Untuk mikro di bawah Rp25 juta, bahkan akadnya sekarang mencapai Rp11 triliun, namun, outstanding-nya hanya Rp9,2 triliun dengan debitur mikro 707.153,” ujarnya, Senin (19/11).

Rata-rata, dia menambahkan mereka kredit senilai Rp16 juta, sedangkan ritel antara Rp25 juta-Rp500 juta hingga nilainya mencapai Rp5,6 triliun, akad dan outstanding-nya Rp4,5 triliun dengan debitur 39.614 dengan pengambilan kredit rata-rata di atas Rp100 juta.

Menurutnya, untuk sisa waktu akhir 2018 ini pemerintah telah melakukan pembatasan untuk penyaluran KUR dan lebih diprioritaskan pada sektor pertanian dan kehutanan. Selain potensi penyaluran kredit yang cukup besar di Jateng terutama kredit ultra mikro (UMI) dengan sasaran kepada ibu-ibu rumah tangga produktif.

“Untuk UMI, maksimal nilai pinjaman mencapai hanya Rp 10 juta, namun potensinya sangat besar,” tuturnya.

Dia menurutkan untuk meminimalisir resiko kredit macet, sejumlah perbankan sudah mengandeng lembaga penjamin seperti Jamkrindo, Jamkrida dan Askrindo sebagai penanggungjawab dari pinjaman masyarakat Jateng.

Sepanjang 2018 ini, tutur Emma, kabupaten/kota di Jateng yang paling besar penyerapan KUR-nya meliputi Kabupaten Pati sebesar Rp1,07 triliun dan Brebes sebesar Rp1,008 triliun. Sedangkan penyerapan KUR terendah Kota Pekalongan dan Kota Tegal senilai Rp200 miliar. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 48 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *