SEMARANG[Kampusnesia] – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengusulkan dilahirkan Surat Izin Mengemudi (SIM) khusus bagi pelajar, menyusul semakin maraknya pengendara di kalangan pelajar di bawah usia 17 tahun.
“Perlu ada solusi khusus bagi pengendara berstatus pelajar itu untuk meminimalisir pelanggaran dan kecelakaan di jalan raya,” ujarnya saat membuka Focus Discussion Grup (FDG) Fungsi Registrasi Identifikasi Kendaraan Bermotor dalam Road Safety dan Penegakan Hukum yang diselenggarakan Polda Jateng di Hotel Patra Jasa, Semarang. Rabu (21/11).
Menurutnya, kini tengah dibahas untuk mensimulasikan itu, karena banyak pelajar yang menggunakan kendaraan dan mereka belum berusia 17 tahun yang belum memenuhi persyaratan mendapatkan SIM. Namun Fakta yang ada, mereka adalah menggunakan kendaraan untuk sekolah.
Dalam persyaratan pemohon SIM perseorangan berdasarkan Pasal 81 ayat (2), (3), (4), dan (5) UU No. 22 Tahun 2009 untuk pemegang SIM kategori A, C dan D usia minimal adalah 17 tahun.
Menyikapi hal itu, Ganjar menuturkan pemerintah bisa hadir mengintervensi semisal dengan menghadirkan angkutan publik, misalnya bus sekolah atau meminta orangtua secara wajib mengantarkan anak masing-masing ke tempat mereka belajar.
“Bahkan secara psikologis diuji, apakah sebenarnya usia anak-anak itu cukup untuk bisa mengendarai. Jangan-jangan belum usia 17 tahun, atau 15 tahun sudah bisa ikut uji SIM. Kalau itu iya, dicarikan sulusi yang simple aja,” tuturnya.
Sementara, Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri mengatakan menerima dengan baik soal usulan SIM Pelajar itu. Dalam beberapa waktu ke depan Mantan Karoprovos Divpropam Polri itu bakal melakukan kajian terhadap gagasan tersebut.
“Karena memang persyaratan-persyaratan normatif itu sudah diatur, tentu ada suatu kebijakan dan pengkajian kita layak memberikan ujian SIM bagi pelajar berusian di bawah 17 tahun,” ujarnya. (rs)
