SEMARANG[Kampusnesia] – Memasuki musin hujan dan tingginya curah hujan, Pemprov Jateng telah menyiagakan belasan alat berat dan pompa penyedot air di titik rawan banjir dan longsor, sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya bencana.
Plt Kepala Dinas PU Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jateng Lukito mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah langkah strategi guna mengantisipasi terjadi banjir dan longsor pada musim hujan tahun ini.
Menurutnya, belasan alat berat telah disiagakan disejumlah titik rawan bencana banjir dan longsor, hingga diharapkan dapat cepat melakukan antisipasi jika suatu saat terjadi bencana ada musih hujan ini.
“Antisipasi bencana telag dilakukan dengan berbagai upaya seperti penyiapan 12 excavator di titik rawan banjir dan longsor yang tersebar di kabupaten/kota,” ujarnya pada acara Diskusi Prime Topic dengan tema ‘Siaga Musim Hujan’, di Semarang, Rabu (21/11).
Tidak hanya itu, lanjutnya, pihaknya juga telah menginventarisasi tanggul-tanggul kritis yang berpotensi bobol di saat curah hujan tinggi.
“Bahkan di daerah langganan rob (air laut pasang), juga sudah dipasang pompa untuk menguras genangan air rob tersebut,” tuturnya.
Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung (Unisula) Semarang Imam Wahyudi menuturkan normalisasi banjir kanal timur yang saat ini masih berlangsung merupakan langkah positif, sebagai upaya antisipasi banjir di wilayah Kota Semarang.
“Normalisasi itu diharapkan mampu mengendalikan debit air di banjir kanal timur,” ujarnya.
Terkait langganan banjir di kawasan Kaligawe Semarang, Imam menilai banjir di lokasi tersebut tidak lepas akibat keberadaan kali babon, dimana setiap musim hujan tidak mampu menampung luapan air.
“Ada satu PR di Semarang yaitu kali babon yang sering meluap mengakibatkan kawasan Kaligawe dikepung banjir, sehingga kini perlu disiapkan tanggul kali babon itu,” tuturnya. (rs)