Home > EKONOMI & BISNIS > Jateng Optimis 2018 Target Investasi Sebesar Rp47 Triliun Bakal Tercapai

Jateng Optimis 2018 Target Investasi Sebesar Rp47 Triliun Bakal Tercapai

SEMARANG[Kampusnesia] – Pemprov Jateng optimistis nilai investasi baik PMA maupun PMDN yang masuk di berbagai daerah di wilayah Jateng bakal mencapai target yang ditetapkan hingga akhir 2018 sebesar Rp 47 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jateng Prasetyo Aribowo mengatakan target investasi dengan fasilitas penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) bakal menembus nilai sebesar Rp 47 triliun hingga penghujung tahun ini.

Menurutnya, hingga periode triwulan III/2018 Jateng telah berhasil menarik investasi PMA dan PMDN sebesar Rp42 triliun.

“Hingga triwulan III/2018 target investasi masih kurang sekitar Rp5 triliun. Namun, kami optimis pada triwulan IV/2018 hingga akhir tahun ini bakal mencapai Rp47 triliun,” ujarnya dalam acara Hot Topic dengan tema “Jateng Ladang Investasi 2025” di Semarang, Kamis (22/11).

Pada triwulan III/2018 ini, lanjutnya, nilai investasi PMDN di wilayah Jateng sudah mencapai sebesar Rp21,4 triliun. Sedangkan investasi PMA nilainya mencapai lebih dari Rp20 triliun.

Investasi senilai itu, dia menambahkan terbesar baik PMA maupun PMDN masih didominasi oleh proyek sektor infrastruktur dan energi.

“Investasi PMA cukup menonjol di beberapa kabupaten di antaranya Jepara dengan pembangunan proyek PLTU dan industri sepatu, Batang PLTU, sedangkan PMDN cukup besar di Semarang dengan pembangunan proyek infrastruktuk berupa ruas tol, disusul Pekalongan dan Sragen pada sektor tekstil serta pembangunan tol,” tuturnya.

Dalam acara diskusi Hot Topic yang digelar oleh MNC Trijaya FM Semarang menghadirkan dua narasumber lainnya terdiri Setyo Adi Paminto dari Himpunan Kawasan Industri (HKI) dan Wastri Kekalih dari Universitas Ktaholik (Unika) Soegijapranata Semarang.

Wastri Kekalih menuturkan terkait kesiapan skill tenaga kerja di Jateng, baik pada proyek PMDN maupun PMA harus memiliki ketrampilan sesuai kebutuhan kekinian dalam hal ini teknologi.

“Tentang pekerjaan yang direkrut membutuhkan sertifikat.  Yang terpenting menyiapkan tenaga kerja adalah bagaimana bisa beradaptasi dengan teknologi era saat ini,” ujarnya.

Sementara itu, Setyo Adi Paminto mengatakan sejumlah daerah kabupaten/kota mengajukan untuk dapat dijadikan lokasi kawasan industri.

Hal itu, menurutnya, menunjukkan bahwa iklim investasi di Jateng cukup bagus.

“Banyak yang minta daerah dijadikan kawasan industri. Ini membuktikan iklim investasi di Jateng sangat mendukung, sehingga tidak berlebihan jika pada 2025 mendatang Jateng diproyeksikan menjadi ladang investasi,” tuturnya. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 88 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *