Home > HEADLINE > FGD Jurnalis Ramah Pariwisata Bakal Yakinkan Wisatawan Kunjungi Indonesia Tetap Aman Dan Nyaman

FGD Jurnalis Ramah Pariwisata Bakal Yakinkan Wisatawan Kunjungi Indonesia Tetap Aman Dan Nyaman

SEMARANG[Kampusnesia] – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bakal gencar memberikan informasi bahwa destinasi wisata di Indonesia tetap aman dan nyaman untuk dikunjungi, meski beberapa daerah sempat dilanda musibah bencama alam.

Hal itu dilakukan, karena letak geografis Indonesia rentan akan bencana alam hingga tidak dipungkiri bermunculan pemberitaan yang sering kali merugikan pasar pariwisata Indonesia, termasuk para nitizen yang menggunggah melalui berbagai media sosial (medsos).

Langkah itu kini mulai gencar dilakukan Kemenpar dengan menggandeng Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) untuk menggelar  ‘Focus Group Discussion (FGD) Fasilitasi Pengembangan Teknologi Informasi dan Telekomunikasi melalui ‘Pencanangan Gerakan Jurnalisme Ramah Pariwisata.

Kegiatan itu, diawali dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) ‘Jurnalisme Ramah Pariwisata’ yang berlangsung di Aston Semarang Hotel and Convention Center, Sabtu (24/11).

FGD) ‘Jurnalisme Ramah Pariwisata’ itu merupakan pertama yang digelar di daerah, setelah sebelumnya sukses dilaksanakan ‘Pencanangan Gerakan Jurnalisme Ramah Pariwisata di  Hotel Sari Pan Pasific  Jakarta pada 24 Oktober lalu.

Kegiatan FGD di Semarang itu dengan menghadirkan empat nara sumber narasumber berkompeten terdiri Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih, Kepala Disporapar Jawa Tengah Urip Sihabudin, Ketua DPD Asita Jawa Tengah Joko Suratno dan Ketua PWI Jawa Tengah Amir Machmud NS.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Guntur Sakti mengatakan kegiatan itu akan digelar di berbagai daerah dan Kemenpar akan bergandengan dengan SMSI, bahkan awal Desember mendatang kegiatan yang sama akan digelar di Lombok.

“Tahun ini kami akan terus duet bersama SMSI untuk keliling di daerah-daerah di Indonesia, hingga diharapkan biro komunikasi publik dapat merampungkan satu produk buku tentang Standar Operasional Prosedur Penanganan Managemen Proyektif, sedangkan SMSI bakal melahirkan satu produk buku pedoman Ramah Bencana,” ujarnya.

Menurutnya, dua produk itu akan menjadi amunisi untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata pada tahun depan.

Sementara itu, Ketua SMSI Pusat Auri Jaya menuturkan kegiatan ini berawal dari keprihatinan, karena selama ini pemberitaan bencana alam berdampak pada penurununan sektor pariwisata, mengingat sebagian besar pemberitaan yang muncul dinilai negatif tertutama di kawasan yang dilanda bencana alam.

Dia mencontohkan pemberitaan erupsi Gunung Agung di Bali, sempat berpengaruh pada penurunan kunjungan wisatawan, meski dampak bencana alam itu tidak menyentuh sejumlah destinasti di Bali.

Kondisi itu, lanjutnya, cukup memprihatinkan sehingga pemberitaan produk jurnalis perlu adanya pedoman penulisan ramah pariwisata hingga ke depan informasi yang disampaikan bukan untuk menciptakan opini kakhawatirkan para wisatawan, namun lebih meyakinkan bahwa mengunjungi obyek wisata di Indonesia tetap aman dan nyaman.

Dalam kegiatan FGD ‘Pencanangan Gerakan Jurnalisme Ramah Pariwisata’ yang digelar di Semarang itu, diikuti oleh para pegiat wisata, akademis, jurnalis, instansi terkait dan para pengelola media online. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 109 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *