SEMARANG[Kampusnesia] – Peran perempuan memiliki posisi strategis dalam upaya mengawal, menjaga dan mengawasi proses Pemilu 2019 mulai dari masa kampanye hingga penghitungan surat suara.
Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah Anik Solihatun mengatakan perempuan merupakan modal sosial yang besar dalam mengawal dan menjaga agar proses Pemilu dapat berintegritas.
Dengan demikian, lanjutnya, melalui program pengawasan yang partisipatif maka perempuan menjadi pilihan sebagai mitra yang strategis agar proses pemilu berjalan sukses dan berkualitas.
“Peran perempuan diharapkan dapat membantu Bawaslu dalam mengawasi proses Pemilu 2019 mulai dari masa kampanye sampai penghitungan surat suara,” ujarnya dalam Sosialisasi Pengawasan Tahapan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 kepada Masyarakat di Semarang, Kamis (29/11).
Menurutnya, jika melihat dari daftar pemilih tetap (DPT), ada sekitar 50,2% merupakan pemilih perempuan.
“Besarnya pemilih perempuan tersebut, sehingga sangat strategis untuk mendukung proses Pemilu yang berintegritas,” tuturnya.
Kegiatan sosialisasi bertema ‘Bersama Perempuan Mengawal Integritas Pemilu’, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah mengajak para perempuan untuk berperan aktif dalam mengawasi Pilpres 2019.
“Saat ini jumlah pengawas pemilu perempuan di Jawa Tengah mencapai 33,5%,” ujarnya.
Anik menuturkan sejumlah permasalahan yang perlu diawasi oleh para perempuan di antaranya politik uang, netralitas Aparat Sipil Negara (ASN) hingga hoax di media sosial. (rs)