SEMARANG[Kampusnesia] – Ratusan pekerja pabrik garmen PT Holi Karya Sakti menggelar aksi demo di kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Semarang, di Jalan Ki Mangun Sarkoro Semarang, Jumat siang (30/11).
Mereka menolak adanya relokasi pabrik baru ke Desa Daplang, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan dan menuntut pemberian pesangon yang layak bagi para buruh, sesuai dengan ketentuan UU Ketenagakerjaan.
Ketua Serikat Pekerja (PSP) Nasional PT Holi Sakti Karya Abdul Aziz mengatakan aksi itu merupakan agenda selain untuk menyuarakan dua poin yang menjadi tuntutan para buruh adalah melakukan mediasi antara perusahaan dengan perwakilan buruh.
“Sebanyak 480 jumlah karyawan pabrik itu dan tercatat sekitar 365 buruh di antaranya yang menolak relokasi. Ini adalah relokasi tahap kedua dan tuntutan mereka berdasarkan pengalaman karyawan yang telah mengikuti relokasi tahap pertama,” ujarnya.
Menurutnya, pada tahap pertama relokasi, ratusan karyawan dijanjikan menikmati UMK Kota Semarang selama lima tahun. Tapi kenyataanya hanya dua tahun setelah itu menggunaan UMK Grobogan, hingga tingkat kesejahteraannya jauh di bawah Kota Semarang.
Dia menuturkan masalah kesejahteraan di perusahaan tidak hanya itu, namun ada beberapa lainnya terutama persoalan uang makan bagi karyawan terlalu rendah hanya hanya Rp400 per hari.
Rofiah (46) warga Brumbung, Demak yang merupakan salah seorang buruh menatakan dia sudah bekerja selama 28 tahun dan menolak adanya relokasi pabrik karena keterbatasan fisik.
“Saya sudah tua, jarak pabrik juga jauh dan suami saya sendiri ndak mengizinkan,” tuturnya. (rs)