Home > EKONOMI & BISNIS > Pembangunan Ruas Tol Di Wilayah Jateng Dipastikan Rampung 14 Desember 2018

Pembangunan Ruas Tol Di Wilayah Jateng Dipastikan Rampung 14 Desember 2018

SEMARANG[Kampusnesia] – Progres pembangunan fisik proyek ruas tol di wilayah Jateng dipastikan bakal rampung pada akhir pekan ini paling lambat Jumat (14/12) mendatang.

Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi mengatakan pembangunan fisik proyek tol yang ada di wilayah Jateng akan rampung akhir pekan ini setidaknya pada Jumat (14/12) mendatang.

“Dari hasil pengecekan di lapangan dan konfirmasi kepada penanggung jawab proyek serta pengelola tol, secara teknis bisa saya pastikan pembangunan fisik proyek tol yang ada di wilayah Jateng akan selesai besok Jumat,” ujarnya seusai melakukan peninjauan Proyek Tol Semarang-Batang, Selasa (11/12).

Rombongan DPRD Jateng setelah meninjau ruas Tol Semarang – Batang, juga melakukan pengecekan pada ruas tol Salatiga–Kartasura.

Menurut Rukma, masih terdapat beberapa titik kritis yang mendapat perhatian khusus pengerjaannya. Titik itu meliputi fly over Jalan Hamka Ngaliyan Kota Semarang dan RAMP di simpang susun dari arah Batang untuk masuk ke ruas Tol Seksi C Kota Semarang dan sebaliknya yang ada di wilayah kerja PT Jasamarga Semarang Batang serta fly over Nglungu sekitar 2 Kmr sebelum Simpang Susun Ngasem yang ada wilayah kerja PT Trans Marga Jateng, namun pembangunannya dilakukan oleh PT Jasamarga Solo Ngawi.

Sementara itu, Dirut PT Jasamarga Semarang Batang, Arie Irianto menuturkan  fly over Jalan Hamka Ngaliyan dan RAMP 1-5 memang perlu perhatian khusus. Pengerahan peralatan dalam jumlah besar, juga alokasi tenaga kerja yang cukup banyak diharapkan bisa mengatasi pembangunan di dua ttitik kritis Tol Semarang-Batang tersebut.

“Minta doanya supaya kami bisa menyelesaikannya tepat waktu, dan terhindar dari gangguan,” tuturnya.

Dirut PT Jasamarga Solo Ngawi, David Wijayatno menambahkan untuk fly over Nglungu ditargetkan bisa selesai Maret 2019, namun pembangunannya tidak akan menganggu operasional ruas tol.

Menurutnya, exit toll ke Bandara Internasional Adisoemarmo Solo juga belum selesai, karena diperlukan dukungan Peraturan Daerah Rancangan Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW) dari Kabupaten Boyolali.

“Relokasi sekitar 40 rumah dinas TNI AU perlu dukungan regulasi karena harus mengubah ruang hijau menjadi areal untuk pertahanan keamanan. Dari TNI AU sudah klir, tinggal proses regulasi di daerah saja,” ujar David.

Melihat apa yang terjadi di lapangan, juga progres proyek yang dilakukan kontraktor serta kesungguhan penyelenggara tol dalam mempersiapkan pengoperasiannya, serta kesigapan kontraktor, Rukma sangat bangga dan membeikan apresiasi positif.

“Ini kerja besar yang dilakukan secara bersama. Kita patut bangga menyambut pengoperasian Tol Jakarta-Surabaya yang melintasi wilayah Jateng dari Brebes hingga Sragen bisa rampung, sebelum diresmikan oleh Presiden Joko Widodo yang dijadwakan akan dilakukan 15 Desember mendatang,” tutur Rukma.

Selain usaha keras, dia menambahkan mengejar proyek bisa digunakan pada liburan Natal dan Tahun Baru perlu mendapat apresiasi untuk manajemen proyek yang tetap efisien dan aman, dengan kecelakaan kerja seminimal mungkin.

“Saya sudah konfirmasikan, percepatan penyelesaian sebelum 14 Desember mendatang, ternyata tidak menimbulkan biaya tambahan. Tidak ada surcharge dari kontraktor. Ini patut kita banggakan, karena pembangunan ruas Tol Jakarta-Surabaya juga mengedepankan pronsip efisien,” tutur Rukma. (rs)

 

* Artikel ini telah dibaca 58 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *