Home > HEADLINE > Ganjar Pimpin Ribuan Alumni UGM Pada Upacara Nitilaku 2018

Ganjar Pimpin Ribuan Alumni UGM Pada Upacara Nitilaku 2018

YOGYAKARTA[Kampusnesia] – Ribuan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengikuti upacara Nitilaku UGM 2018, sebagai rangkaian memperingati hari lahirnya universitas perjuangan dan kerakyatan itu, yang digelar, Minggu (16/12)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga Ketua Pengurus Pusat Keluarga Alumni Gadjah Mada (PP KAGAMA) memimpin barisan alumni UGM pada upacara Nitilaku UGM 2018 itu.

Upacara Nitilaku merupakan agenda rutin yang digelar oleh UGM setiap tahun dalam rangka memperingati hari lahirnya universitas perjuangan dan kerakyatan itu. Dalam kegiatan ini, para civitas akademika bersama para alumni, mahasiswa dan masyarakat berjalan dari Keraton Yogyakarta menuju Balairung UGM dengan jarak sekitar 4 km.

Ganjar mengatakan upacara Nitilaku ini merupakan upacara pawai budaya untuk mengenang perjalanan sejarah UGM yang erat kaitannya dengan Keraton Yogyakarta.

“Antara Keraton Yogyakarta dan UGM memang memiliki keterikatan yang sangat erat, karena sebelum pindah ke gedung yang saat ini digunakan, kegiatan belajar mengajar UGM dilaksanakan di keraton Yogyakarta,” ujarnya, Minggu (16/12).

Upacara Nitilaku itu, lanjutnya, dilakukan setiap tahun dengan mengedepankan aspek kultural dan tradisi. Namun yang membedakan tahun ini, para peserta tidak melintasi jalan-jalan umum, melainkan melintasi kampung-kampung padat penduduk dan berbaur dengan warga.

“Di antara Keraton dan Kampus terdapat kampung-kampung, sengaja kami melintasi kampung-kampung sebagai penegas komitmen kami bahwa UGM juga merupakan kampus kerakyatan yang peduli kepada rakyat,” tuturnya.

Dalam kegiatan itu, dia menambahkan seni, budaya dan tradisi memang dikedepankan. Para peserta sengaja menggunakan pakaian tradisional tempo dulu untuk memeriahkan acara. Tak sedikit para peserta yang menggunakan pakaian adat masing-masing daerah asal, seperti pakaian adat Lampung, Palembang, Kalimantan dan lain sebagainya.

“Sebenarnya temanya pakaian jadul, karena kami ingin menunjukkan nuansa kesejarahan dalam Nitilaku ini. Namun banyak yang memakai pakaian adat masing-masing daerah, yang menambah meriah suasana. Ini membuktikan bahwa KAGAMA tidak lupa pada seni, budaya dan adat tradisional Indonesia,” ujar Ganjar.

Nitilaku UGM itu, juga dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Rektor UGM, Prof Panut Mulyono dan jajaran civitas akademika UGM dan tokoh masyarakat.

Sri Sultan Hamengkubuwono X menuturkan secara kesejarahan, memang ada garis imaginer antara Keraton Yogyakarta dengan UGM.

“Mari kita jadikan momentum ini untuk mempertegas komitmen UGM dalam membangun kebersamaan, yang diharapkan UGM tidak berubah dari identitas kelahirannya, sebagai tempat pendidikan yang berkomitmen dan mengabdi untuk rakyat, bangsa dan negara,” tutur Sri Sultan.

Menurutnya, UGM sejak awal dibangun untuk menjadi pendidik generasi bangsa – bangsa yang akan membawa Indonesia semakin maju dan sejahtera.

“Hal itu sudah terbukti, banyak alumni UGM yang berhasil dalam mengamalkan dan mengabdikan ilmu untuk masyarakat. Saya belum pernah mendengar ada alumni UGM yang merugikan rakyat,: ujarnya. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 153 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *