SEMARANG[Kampusnesia] – Semua petugas yang terlibat dalam pengamanan dan menjaga kelancaran arus kendaraan menjelang Natal danTahun Baru di wilayah Jateng diminta lebih cermat, sebagai upaya untuk menghindari terjadi kemacetan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta semua pihak, khususnya Kepolisian agar tidak lengah untuk tetap bertugas menghindarkan kemacetan lalulintas saat libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 mendatang,
Semua jalur, lanjutnya, baik jalan nasional, provinsi maupun ruas tol Trans Jawa yang menghubungkan Merak-Surabaya sudah terhubung dan difungsikan, tetap dilakukan penjagaan ekstra.
”Dengan beroperasinya ruas tol, maka akan menambah kelancaran sekitar 40%. Namun kita tidak boleh lengah, sebab masyarakat biasanya kalau ada yang baru pengen mencoba, jadi tetap harus waspada,” ujarnya usai memimpin upacara Gelar Pasukan Operasi Candi Lilin 2018 di Lapangan Pancasila Simpanglima Kota Semarang, Jumat (21/12).
Menurutnya, antisipasi titik-titik kemacetan dan upaya-upaya untuk menanggulangi kemacetan harus tetap dilaksanakan.
Kemungkinan, dia menambahkan akan banyak pemudik yang menggunakan ruas tol Trans Jawa yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo, Kamis (20/12) lalu.
Hal itu, tutur Ganjar, sudah terlihat pada hari ini, dimana masyarakat yang ingin mudik ke Jawa Tengah, DIY dan sekitarnya sudah berbondong-bondong menggunakan ruas tol baru itu.
“Bahkan ada pemudik dari Jakarta yang rela menginap di Pemalang hanya karena penasaran untuk mencoba jalur tol baru yang baru difungsikan pagi ini. Hal semacam ini tidak bisa dilarang, jadi petugas harus tetap waspada,” tuturnya.
Menurutnya, selain persoalan kemacetan lalulintas, berbagai potensi kerawanan menjelang Natal dan Tahun Baru juga harus diwaspadai. Maraknya kriminalitas jalanan, premanisme, pencurian, terorisme, aksi sweeping juga harus mendapat perhatian serius.
Selain itu, lanjutnya, kerawanan di sektor pangan dan bencana juga menjadi fokus pada operasi ini, sehingga pihaknya telah menyiapkan tim khusus dan membuka posko di titik-titik kerawanan itu.
“Semua harus disiapkan dan kami ingin selama libur panjang, mereka yang merayakan Natal dan Tahun Baru di Jateng dapat senang, aman dan nyaman,” ujarnya.
Ganjar menuturkan disektor pangan saat ini ada kecenderungan naik yang terjadi pada harga cabai dan telur. Sementara untuk harga beras, dpastikan tidak akan terjadi kenaikan signifikan karena sudah diantisipasi sejak jauh-jauh hari.
“Kami sudah kerja sama dengan Bulog dan menggandeng BUMDes, Kades membuat operasi sampai ke tingkat-tingkat desa. Jateng sudah mulai sejak lama, sekarang masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke pasar membeli beras, cukup di kampungnya saja bisa dan harganya lebih murah,” tuturnya.
Dia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak berlebihan dalam merayakan Natal dan Tahun Baru serta tidak menyalakan petasan karena membahayakan.
Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mengatakan pihaknya siap mengamankan perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Selain fokus pengamanan pada tempat-tempat ibadah, jajaran Kepolisian juga akan fokus dalam pengamanan sejumlah obyek wisata di Jateng.
”Karena ini bertepatan dengan libur nasional, libur anak sekolah, jadi akan banyak masyarakat yang menghabiskan waktu bersama keluarga di sejumlah obyek wisata. Di tempat-tempat itu juga akan kami lakukan pengamanan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak berlebihan dalam merayakan libur Natal dan Tahun Baru. Saat perayaan Tahun Baru masyarakat diminta tidak terlarut dalam kesenangan, namun diisi dengan acara doa untuk evaluasi diri.(rs)