SEMARANG[Kampusnesia] – Pemprov Jateng akan terus mendorong peningkatan infrastrukur di wilayahnya, tidak hanya ruas tol, bandara, namun juga pelabuhan laut, sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan perekonomian.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan infrastruktur di wilayahnya akan terus didorong peningkatannya, sebagai upaya untuk memperkuat pertumbuhan perekonomian. Bahkan , usai pengembangan infrastruktur transportasi udara dan darat, kini transportasi laut di provinsi ini akan menjadi perhatiannya.
“Setelah pengembgangan bandara, ruas tol dan kereta api, sekarang yang ditunggu adalah laut. Semuanya sudah bagus diperbaiki, sekarang tinggal di laut. Pelindo harus melakukan revolusioner di sejumlah pelabuhan di Jateng,” ujarnya saat menerima Direktur Pelindo III Regional Jateng Arif Prabowo, di ruang kerjanya, Selasa (15/1).
Menurutnya, saat ini Jateng tengah mengembangkan enam bandara meliputi Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Internasional Adi Soemarmo, Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, Bandara Ngloram Blora, Bandara Tunggul Wulung Cilacap dan Bandara Dewadaru Karimunjawa Jepara.
Sementara, untuk ruas tol telah terhubung dari Brebes hingga Sragen, dan saat ini tengah proses lelang tol Bawen-Yogyakarta. Sedangkan untuk jalur kereta api, reaktivasi bakal dilakukan pada jalur Purwokerto-Wonosobo serta rel Pantura.
“Pelabuhan Tanjung Emas itu kekecilan. Kalau dibesarkan bagaimana, harus dengan teknologi apa yang bisa dipakai? Mau melakukan apa di Semarang dan Tegal atau di manapun, kalau tidak revolusioner nggak usah. Mimpi saya, kalau orang ke pelabuhan senang dan bahagia, kayak orang tiba di bandara mau naik pesawat. Optimalkan itu,” tuturnya.
Direktur Pelindo III Regional Jateng Arif Prabowo menuturkan saat ini pihaknya masih fokus pengembangan untuk kawasan Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) Tanjung Emas Semarang dan Tanjung Intan Tegal. Untuk Pelabuhan Tanjung Emas memasuki tahap penyelesaian reaktivasi rel Bandarharjo – Tawang.
“Maret mendatang reaktivasi selesai. Kalau itu terhubung, akan terhubung ke selatan dan barat Jawa. Bahkan Grobogan sudah minta dan akan melakukan ekspor atau antarpulau lewat kereta api,” ujarnya.
Menurutnya, untuk pelabuhan Tanjung Intan Tegal, Pelindo III sedang mengerjakan pengerukan alur kapal, perbaikan dermaga dan membangun cold storage bekerja sama dengan nelayan dan pengusaha. Dengan pembangunan itu optiis perekonomian nelayan akan terdongkrak.
“Tegal saat ini masih dalam penyelesain Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Juni mendatangselesai,” tuturnya.
Namun, dia menambahkan untuk pengembangan lanjutan Pelabuhan Tanjung Emas, pihaknya menemukan banyak kendala. Selain penurunan tanah yang mencapai 35 sentimeter per tahun, juga masih terdapat lahan-lahan sengketa. Meski Tanjung Emas merupakan pelabuhan terbesar di Jateng.
Dia berharap segera ada alternatif untuk menyelesaian persoalan itu. Perlu alternatif pelabuhan, Sluke Rembang atau Jepara jadi pilihan tepat, karena kontur bawah lautnya berupa koral. Tapi masih perlu koordinasikan. (rs)