Home > HEADLINE > Latihan Pengamanan Pemilu Jajaran Kodam IV/Diponegoro Berakhir

Latihan Pengamanan Pemilu Jajaran Kodam IV/Diponegoro Berakhir

SEMARANG[Kampusnesia] – Latihan Pengamanan Pemilu 2019 yang digelar secara serentak di Korem dan 0733 BS/Semarang jajaran Kodam IV/Diponegoro sejak 30 Januari 2019 secara resmi ditutup oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mohamad Effensi SE MM di Lapangan Parkir PRPP Semarang, Minggu (10/2).

Kegiatan diawali dengan peragaan/simulasi pengendalian huru-hara pengamanan Pilpres dan Pemilu Legislatif 2019 oleh pasukan gabungan dari Kodim 0733 BS/Smg, Yonif Raider 400/BR, Yonarhanud 15, Denkeslap Kesdam IV/Dip, Brimob dan Shabara Polda Jateng dilanjutkan evaluasi oleh Pangdam IV/Diponegoro.

Mayjen TNI Mohamad Effendi SE MM mengingatkan Kodam IVDiponegoro memiliki program dari Mabes TNI selaku pengguna kekuatan untuk melaksanakan Latihan Pengamanan Pemilu (Pilpres dan Pilleg). Tugas TNI dalam pengamanan Pemilu adalah membantu Polri, sehingga dalam latihan ini harus melibatkan Polri.

“Tidak mungkin kami melakukan latihan sendirian, sehingga dengan adanya Kepolisian dapat diperagakan bagaimana bantuan pengamanan itu dilakukan,” ujarnya.

Menurutnya, tentunya mekanisme sebelumnya sudah berjalan mulai dari bagaimana permintaan bantuan ke TNI dan seterusnya sesuai dengan petahapan Pemilu.

“Tidak mungkin secara tiba-tiba diminta, gak mungkin, tapi ada saatnya mulai kapan kami men-BKO-kan pasukan ke Polri,” tuturnya.

Pangdam mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan kegiatan latihan ini. Seluruhnya melaksanakan latihan dengan semangat.

“Saya melihat para prajurit melaksanakan latihan dengan semangat, terlihat saat pentung-pentungan tadi. Pada saatnya nanti mungkin tidak sampai seperti itu, tapi juga bisa lebih besar, sehingga alat perlengkapan harus disiapkan betul,” ujarnya

Latihan bersama ini, dia menambahkan merupakan sarana untuk mengingat kembali proses komando dan pengendalian dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu, karena secara teknis Kepolisian sudah dilatih dan bagaimana mengatasi huru-hara, prajurit Kodam juga sudah terlatih.

“Latihan ini untuk menggambarkan bagaimana mekanisme dilapangan, sehingga pada saat kejadian nnati tidak terjadi miskomunikasi dan miskomando pegendalian,” tuturnya.

Dia juga mengingatkan khususnya kepada prajurit TNI untuk memahami dalam membantu pengamanan Pemilu, komando dan pengendalian ada di pihak Kepolisian.

Dengan sudah adanya gambaran tersebut, lanjutnya, para prajurit TNI yang terlibat pengamanan untuk mengikuti perintah yang ada dan biasakan bila sudah dilapangan ikuti komando lapangan dalam hal ini Polri.

“Bila masih ada yang belum sempurna atau perlu disempurnakan, masing-masing agar disempurnakan dan cek kembali alat perlengkapan dan personel selesai latihan,” tuturnya.

Kegiatan itu juga dihadiri Danrindam IV/Diponegoro Kolonel Inf Amrin Ibrahim SIP Asops Kasdam IV/Diponegoro Kolonel Inf Denny Fardany, Dandim 0733 BS/Semarang Letkol Kav Zubaedi SSos serta para pejabat yang terlibat baik dari Kodam IVDiponegoro, Polda dan KPU. (Andi Saputra/rs)

* Artikel ini telah dibaca 186 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *