Home > EKONOMI & BISNIS > AGRIBISNIS > Industri Jamu Masih Terkendala Pasokan Bahan Baku

Industri Jamu Masih Terkendala Pasokan Bahan Baku

SEMARANG[Kampusnesia] – Obat herbal tradisional Indonesia masih menjadi primadona bagi sebagian masyarakat, selain untuk kesehatan juga kebugaran, hingga mendorong produksi industri jamu di berbagai daerah terus meningkat.

Indonesia sejak dulu dikenal memiliki jamu yang sudah turun-temurun dikonsumsi masyarakat untuk penyembuhan suatu penyakit. Bahkan tanaman obat alami juga tumbuh ribuan jenis di negeri ini

Saat di Jateng terdapat 14 industri besar yang bergerak di bidang industri jamu, dengan 100 lebih UMKM jamu yang tersebar di sentra produksi meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Solo Raya serta daerah lain.

General Manager Manufacture PT Air Mancur Bambang Priyambodo industri jamu memiliki kontribusi besar bagi negara, sehingga industri jamu merupakan aset yang perlu mendapat perhatian.

Menurutnya, industri jamu sebagai peninggalan budaya leluhur, sangat berpotensi untuk dikembangan secara luas. Bahkan memiliki banyak kepentingangan mulai dari sumber daya manusia (SDM), bahan baku, pemasaran dan lainnya.

“Industri jamu memiliki potensi besar, karena tidak hanya mencakup industri jamu saja, tetapi juga menyangkut masalah pertanian, tenaga kerja, bahan baku  tanaman obat, sehingga perlu ada perhatian khusus dari pemerintah,” ujarnya usai menerima  kunjungan kerja DPRD Jatim, Selasa (12/3)

Indonesia, lanjutnya, memiliki ribuan jenis tanaman obat tumbuh di Indonesia dan tercatat sekitar 70% dari tanaman obat yang ada di dunia tumbuh subur di Indonesia.

Sedangkan kendala yang banyak dihadapi dalam industri hebal adalah ketersediaan bahan baku yang dipasok dari petani. Produksi jamu herbal ini membutuhkan lebih dari 120 jenis tanaman obat, seperti kunyit, jahe, temulawak, lengkuas, kapulaga dan kencur.

Dia menuturkan aktivitas produksi sejumlah industri jamu skala besar masih masih terkendala kekurangan pasokan bahan baku, akibat kurang optimalnya petani membudiyakan tanaman obat, terutama jenis jahe.

Hingga saat ini, dia menambahkan produksi  industri jamu besar masih kekurangan pasokan bahan baku. Menurutnya, salah satu bahan baku yang masih banyak dibutuhkan pabrik jamu adalah jahe dan selama ini pasokan komoditas tersebut minim, karena  budidaya jahe belum optimal.

“Namun kami konsisten melestarikan jamu sebagai warisan dan kekayaan asli Indonesia  di antaranya dengan menggelar edukasi pada generasi muda melalu kampanye minum jamu dan mencintai produk herbal,” tuturnya. (rs)

 

 

* Artikel ini telah dibaca 509 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *