SEMARANG[Kampusnesia] – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Tengah meluncurkan “Jateng Infashion” yang berlangsung di Ruang Gradhika Bakti Praja, Kantor Gubernur Jateng Jl Pahlawan, Sabtu (11/5).
Acara ini diisi oleh peragaan busana karya 16 perancang busana dari Semarang, Yogyakarta, Solo, Cilacap, Klaten dan Jakarta.
Ke-16 perancang tersebut terdiri Essy Masita, Bebby Batik, lndria Aryanto, Difas, Agustina Siswanto, Sakamade, Rossalia Regina, Dimas Santosa, Ina Priono, Astrid Ediati, Bemberg, Elkana Gunawan, Uzy Fauziah, Sugeng Waskito, Ferry Setiawan, dan Athan Siahaan.
Ketua Harian Dekranasda Jateng Peni Rahayu mengatakan launching Jateng Infashion ini mendorong karya-karya fashion dari Jateng dengan motif utama dari batik, sekaligus sebagai salah satu upaya pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Saya berharap dengan ide kreatif dari para perancang untuk menggunakan batik sebagai bahan dasar dapat semakin memperkuat pasar dan memperkuat nilai tambah perajin batik khususnya skala UMKM,” ujarnya.
Menurutnya, Dekranasda Jateng secara khusus memfasilitasi potensi para perancang ini dengan menggelar event di kawasan PRPP Jateng 30 Agustus hingga 1 September 2019 mendatang.
“Acaranya meliputi exhibition, carnival, talkshow dan workshop serta runway fashion show. Rangkaian acara pertunjukan fesyen tersebut akan melibatkan segenap pelaku industri fesyen, dari UKM hingga perancang busana,” tuturnya.
Rencananya, dia menambahkan juga digelar acara “Runway Fashion Show” dengan melibatkan 45 model dari Jakarta, Semarang, Surabaya, Solo, Yogyakarta dan Magelang. Sekitar 45 perancang busana senior dan ternama juga ikut ambil bagian. Sedangkan perancang busana pemula yang ikut terlibat 32 orang.
Sementara itu, Wakil Ketua Dekranasda Jateng Rini Sri Puryono menuturkan kegiatan ini merupakan starting point yang dapat memancing pelaku industri kreatif untuk mengembangkan ide fashion khususnya batik.
“Kegiatan ini juga bertujuan mengangkat potensi fashion di Jateng sekaligus sebagai sarana promosi dan pengenalan tentang produk-produk fesyen ke masyarakat,” ujarnya.
Jateng, lanjutnya, kaya akan aneka ragam fesyen dengan berbagai corak dan memiliki daya tarik tersendiri karena didominasi oleh batik.
“Kita harus terus angkat potensi itu ke tingkat nsional dan internasional,” tuturnya.
Dia mengharapkan karya desainer-desainer lokal mampu bersaing dengan desainer nasional maupun internasional. (rs)