Home > EKONOMI & BISNIS > Pemudik Yang Melintas Di Jateng Diminta Hindari Titik-Titik Kemacetan

Pemudik Yang Melintas Di Jateng Diminta Hindari Titik-Titik Kemacetan

SEMARANG[Kampusnesia] – Sejumlah titik di Jateng diprediksi akan menjadi jalur kemacetan pada saat arus mudik Lebaran mendatang, sehingga bagi para pemudik diharapkan tidak melewati titik-titik kemcetan dan mengalihlan ke jalur alternatif lain.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa tengah, Satriyo Hidayat mengatakan, titik pertama kemacetan yang paling parah diprediksikan terjadi di Bawen Kabupaten Semarang. Di lokasi itu, seringkali terjadi penumpukan kendaraan karena aktivitas truk dan jalan yang masih sempit.

“Selama ini pemudik kalau mau ke Yogyakarta biasanya keluar tol Bawen kemudian lewat Ambarawa, Magelang. Jalur itu hari biasa saja sudah padat, apalagi saat mudik. Kami prediksikan titik kemacetan terparah akan terjadi di Bawen ini, karena pada tahun ini truk lebih dua sumbu masih boleh melintas,” ujarnya, Kamis (16/5).

Pra pemudik, lanjutnya, diharapkan yang hendak ke Yogyakarta dapat menghindari jalur tersebut. Pemudik bisa menggunakan jalur alternative dari Jakarta bisa melalui Weleri-Parakan-Temanggung-Magelang. Atau menggunakan jalur tol dan keluar di exit tol Boyolali atau Colomadu.

“Pada jalur-jalur alternatif itu sudah saya perintahkan kepada petugas untuk memasang rambu-rambu penunjuk arah agar para pemudik lebih mudah. Selain itu, juga akan ditempatkan petugas di titik-titik tertentu yang dirasa perlu,” tuturnya.

Selain Ambarawa, dia menambahkan titik macet lain diprediksi terjadi di Pasar Mangkang Semarang, Pertigaan Secang Magelang, Pasar Tonjong Brebes dan di Flyover Bumiayu Brebes.

“Untuk menghindari kemacetan di Tonjong dan Bumiayu, pemudik yang hendak ke Purwokerto dapat menggunakan jalur Pemalang-Belik. Itu jalur alternatif yang sudah bagus dan nyaman untuk dilalui,” ujarnya.

Sejumlah jalur alternatif itu, lanjutnya, sudah disiapkan dengan baik. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan penyelenggara jalan tol untuk penambahan rambu-rambu jalan. Rambu-rambu yang biasanya hanya bertulis umum, akan ditambahi informasi jalur alternatif yang dapat dilalui.

“Misalnya di exit tol Pemalang, di bawahnya dituliskan Randudongkal, Belik, Purbalingga, Purwokerto. Jadi pemudik yang hendak menuju arah Purwokerto memiliki pilihan untuk menghindari titik-titik kemacetan,” tuturnya.

Menurutnya, jumlah pemudik Lebaran 2019 diprediksi meningkat 16% dari Lebaran tahun sebelumnya dengan prediksi sekitar 8,6 juta pemudik. Puncak arus mudik tahun ini diprediksi terjadi pada H-5 atau pada hari Jumat (31/5).

Dari jumlah itu, tutur Satriyo, sebanyak 5,6 juta adalah pemudik menggunakan mobil pribadi. Diprediksikan pengguna mobil pribadi akan memilih jalur tol dibanding jalur pantura.

“Dari 5,6 juta mobil itu, diprediksikan akan menggunakan jalan tol sebanyak 40%. Ini data dari Litbang Kementerian Perhubungan, sehingga harus dilakukan antisipasi,” ujarnya.

Selain mengantisipasi kemacetan di pintu-pintu tol dan exit tol, berbagai upaya dilakukan untuk mendukung kelancaran pemudik yang melintas melalui jalan tol tahun ini, di antaranya dengan penyediaan tempat pengisian bahan bakar yang tersebar di sepanjang jalur tol itu.

“Pada arus balik tahun ini, di ruas tol Jateng sudah tersedia sembilan kios BBM, dua SPBU permanen dan satu SPBU modular yang diharapkan dengan keberadaan pengisian BBM itu, pemudik tidak sampai kehabisan bahan bakar di jalanan,” tuturnya.

Dalam kesempatan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah mewanti-wanti kemacetan di jalur tol Trans Jawa. Menurutnya, setidaknya ada tujuh pintu keluar jalan bebas hambatan di Jawa Tengah rawan terjadi kemacetan pada arus mudik Lebaran Idul Fitri mendatang.

“Untuk exit tol, titik rawan kemacetan berada di pintu exit tol Pejagan, Pemalang, Banyumanik, Salatiga, Tingkir, Boyolali, dan Kartosuro. Exit tol ini jalur alternatif kita berikan. Mudah-mudahan petugas di kabupaten dapat membantu,” ujar Ganjar saat rapat persiapan mudik, di Gedung Gradhika Komplek Perkantoran Gubernur Jawa Tengah Jalan Pahlawan, Semarang, Minggu (5/5). (rs)

* Artikel ini telah dibaca 218 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *