Home > HEADLINE > ISNU Harus Mampu Menjadi Distributor Kader Pimpinanan NU Dan Bangsa

ISNU Harus Mampu Menjadi Distributor Kader Pimpinanan NU Dan Bangsa

DEMAK[Kampusnesia] -Keberadaan
Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) harus mampu berperan menjadi kontributor dan distributor kader calon pimpinan untuk mengemban tugas yang diamanatkan oleh Nahdlatul Ulama (NU) dan bangsa.

Ketua Pimpinan Cabang ISNU Kabupaten Demak H Muhammad Ali Maskun SH mengatakan sebagai badan otonom, NU yang menjalankan kebijakan pembinaan dan pemberdayaan komunitas akademik dan intelektual ISNU harus selalu siap memenuhi panggilan tugas NU dan bangsa.

“Anggota ISNU itu warga pilihan atau terpilih, karena itu kehadirannya harus dapat menjadi solusi atas berbagai problem yang dihadapi NU, bukan sebaliknya malah menjadi beban bagi NU dan bangsa,” ujar Ali Maskun dalam acara Ngopi Bareng Sarjana NU dan Pembentukan Pengurus Anak Cabang ISNU Kecamatan Sayung Demak di Masjid Jami Purwosari Sayung Demak, Sabtu (18/5).

Menurutnya, dengan dukungan anggota yang memiliki latar belakang akademik dan intelektual seharusnya ISNU dapat bergerak cepat dan lincah untuk membesarkan NU.

Sumber Daya Manusia (SDM) berlatar belakang akademik, lanjutnya, saat ini melimpah ruah di NU khususnya di Kabupaten Demak termasuk di wilayah Kecamatan Sayung.

Dia menuturkan kalau NU butuh figur kader, ISNU sebagai perangkat organisasi yang juga mengemban fungsi distributor dan kontributor kader siap memenuhi kebutuhan itu. Bahkan tidak hanya itu ISNU juga siap memasok kebutuhan bangsa dibidang SDM

Dengan posisi dan fungsi, dia menambahkan, yang seperti itu maka warga ISNU harus selalu bersiap diri. PC ISNU Demak saat ini tengah melakukan penyusunan data base sarjana NU di Demak.

Aktifitas ini, tutur Ali Maskun. sekaligus realisasi konsolidasi untuk menggerakkan roda organisasi sampai di tingkat basis atau desa. Oleh karena itu para pimpinan ISNU di tingkat kecamatan memiliki posisi strategis dalam gerakan konsolidasi ini.

“Tugas pertama pengurus ISNU di tingkat anak cabang atau kecamatan adalah menjadi konsolidator sarjana di lingkungannya. Karena dari hasil konsolidasi itulah bisa dipotret peta kekuatan sarjana NU yang akan didistribusikan ke NU baik untuk ditugasi menjadi pengurus atau menjalani tugas lainnya,” tutur Ali Maskun. (smh)

* Artikel ini telah dibaca 110 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *