SEMARANG[Kampusnesia] – Penyuluh agama memiliki posisi strategis dan menjadi garda terdepan dalam menyampaikan pesan-pesan keberhasilan pembangunan nasional melalui bahasa agama.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah (Kakanwil Kemenag Jateng) H Farchani SH MM mengatakan di Jateng terdapat ribuan penyuluh agama yang tersebar di berbagai penjuru daerah.
“Mereka menjadi garda terdepan yang dapat dimaksimalkan untuk menyampaikan langsung pesan-pesan pembangunan nasional kepada masyarakat,” ujar Farchani dalam Dialog Publik Merajut Kerukunan Di Jawa Tengah Pasca PO Pemilu 2019 di hotel Pak Tri Semarang, Senin (20/5)
Menurutnya, mereka di bawah pembinaan Kemenag yang setiap hari hidup bersama-sama masyarakat, sehingga berbagai pesan pembangunan dapat disampaikan langsung dengan menggunakan bahasa agama dan pendekatan spirit keagamaan.
Dengan bahasa agama, lanjutnya, berbagai pesan dapat dicerna dan dinikmati dengan nyaman dalam suasana sejuk yang akhirnya tercipta suasana rukun.
Dia menuturkan suasana kondusif itu menghantarkan Indek Kerukunan Agama di Jawa Tengah posisinya berada di level 73,67%, berada di atas rata-rata nasional yang levelnya berada pada posisi 72,38%.
Para penyuluh agama dari berbagai agama yang ada, dia menambahkan memiliki kontribusi besar dalam mewujudkan suasana rukun,aman,nyaman, damai dan kondusif.
Selain peran penyuluh, kiprah para tokoh agama dan tokoh masyarakat juga memiliki andil besar dalam mewujudkan kondisi itu.
“Faktor keteladanan dari para tokoh di level elit dan penyuluh di akar rumput memegang peranan penting selain pesan-pesan damai dan sejuk dari para tokoh dan penyuluh, masyarakat sangat butuh aksi nyata. Kalau antar tokoh dan penyuluh agama rukun, maka masyarakat akan rukun juga,” ujarnya. (smh)