MAGELANG[Kampusnesia] – Harga kebutuhan pokok di berbagai pasar tradisional di Jateng yang biasanya melambung tinggi menjelang Lebaran, kini justru stabil dan bahkan ada yang turun.
Para pedagang di Pasar Rejowinangun Magelang mengatakan harga sejumlah kebutuhan pokok sudah mulai turun, tidak seperti biasanya menjelang Lebaran harga pada umumnya naik.
Hal itu diungkapkan para pedagang ketika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan sidak di Pasar Rejowinangun Magelang, Kamis (23/5).
Didampingi Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, Ganjar blusukan ke pasar berlantai dua itu. Di beberapa lokasi, sengaja berhenti untuk bertanya dengan para pedagang dan pembeli.
“Beras regone piro pak?(beras harganya berapa pak), mundak opo ora (naik apa tidak),” tanya Ganjar kepada salah satu pedagang.
“Mboten pak (tidak pak), regone stabil Rp8000-Ro11.000 per kg,” tutur Frisko Istanto,37, salah satu pedagang sembako.
Selain beras, harga-harga lain, menurut Frisko juga stabil. Bahkan untuk gula putih, harganya mengalami penurunan.
“Sebelumnya gula putih harganya mencapai sebesar Rp13.000 per kg sekarang hanya Rp12.500 pe kg” ujarnya.
Tak hanya Gula, harga bawang putih yang sempat meroket di angka Rp60.000 per kg juga sudah turun. Harga bawang putih saat ini, hanya Rp30.000 per kg
“Bawang putih sudah turun di harga Rp30.000 per kg, bawang merah juga turun, dari sebelumnya mencapai Rp40.000 per kg sekarang Rp22.000 per kg. Pasokan barang juga lancar, kami tidak kesulitan untuk kulakan,” tutur Riski Harum,42, pedagang lainnya.
Sedangkan harga daging sapi segar di pasar tersebut juga masih stabil di angka Rp110.000 per kg. Padahal, menjelang Lebaran tahun lalu, harga daging sapi bisa mencapai Rp140.000 per kg.
“Ini tidak naik, stabil harganya. Dibanding tahun lalu beda jauh, dulu sampai Rp140.000 per kg,” ujar Supriyati, pedagang daging.
Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memastikan pihaknya akan terus menjaga stabilitas harga di pasaran jelang lebaran.
“Saya senang, harga semua stabil khususnya bawang putih. Mungkin impor sudah masuk ke pasar-pasar, sehingga harganya stabil. Untuk kebutuhan lain seperti beras, gula juga stabil,” tuturnya.
Pihaknya, tutur Ganjar, akan terus menjamin suplai distribusi bahan panganan lancar dan tersedia, sehingga, harga di pasaran dapat stabil.
“Kami juga sudah perintahkan TPID untuk terus berkeliling mengecek harga-harga dan pasokan. Bupati/Wali Kota juga kami perintahkan untuk mengawasi daerahnya masing-masing,” ujarnya.
Dalam sidak tersebut, Ganjar juga menemukan ada beberapa makanan yang mengandung bahan makanan berbahaya, yakni formalin dan pewarna tekstile. Hal itu setelah BPOM Semarang melakukan uji coba sejumlah sampel makanan di pasar tersebut. Sejumlah makanan yang mengandung formalin di antaranya beberapa jenis teri dan cumi asin. Ada pula kerupuk yang menggunakan pewarna tekstile.
“Tadi BPOM mengecek makanan, ditemukan ada beberapa yang mengandung formalin dan bahan berbahaya lainnya. Kami minta ke BPOM untuk menindaklanjuti sampai ke siapa yang memasok barang itu, agar dapat dilakukan pembinaan sampai ke hulu,” tutur Ganjar.
Dia berpesan kepada para pedagang dan juga distributor bahan makanan untuk tidak menggunakan bahan berbahaya dalam makanan. (rs)