SEMARANG[Kampusnesia] – SMA Nasima Semarang bentengi siswanya dari pengaruh paham radikalisme dan terorisme melalui kegiatan pesantren ramadlan 1440 H.
Ketua Panita Pesantren Ramdlan 1440 H SMA Nasima Semarang Joko Sulistyono S Pd mengatakan pesantren ramadlan merupakan program tetap tahunan setiap kali kali bulan ramadlan
“Program ini berlangsung selama 10 hari, para santrinya tak lain adalah para siswa SMA Nasima yang selama kegiatan diasramakan di ruang kelas terpisah antara putra dan putri, “ ujar Joko Sulistyono di Semarang, Jum’at (24/5).
Menurutnya, kegiatan ini dipusatkan di Masjid Baitul Makmur yang masih satu komplek dengan kampus SMA Nasima.
Selama mengikuti kegiatan, lanjutnya, mereka dibekali dengan materi-materi keislaman dan nasionalisme termasuk penguatan pencegahan paham radikalisme dan terorime yang materinya diampu pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jateng.
Sekretaris FKPT Jateng, Syamsul Huda S Sos MSi menuturkan komunitas remaja saat ini menjadi incaran untuk direkrut menjadi kader tetoris. Sistem rekrutmennya sangat variatif dan memanfaatkan teknologi digital
“Jadi mereka menempuh jalan pintas, tidak lagi melakukan pendekatan secara fisik saja , tetapi lebih banyak melakukan pendekatan melalui dunia maya,” tutur Syamsul.
Maka tepat sekali, dia menambahkan kalau SMA Nasima melalui pesantren ramadlan ini membekali siswanya tentang bahayanya gerakan radikal dan teror bagi para pelajar agar mereka menjauhinya.
Menjauhi bukan karena takut tetapi menjadi pilihan dan sikap untuk meningkatkan kewaspadaan dini demi menjaga ketentraman dan kenyamanan selama menjalani tugas belajar. (wan)