SEMARANG[Kampusnesia] – Gerakan perlawanan santri terhadap penyebaran ideologi radikalisme dijagad maya tetap harus diikuti dengan aksi-aksi nyata ditengah-tengah masyarakat.
Pengasuh Pondok Pesantren Asrama Pelajar Islam (API) Tegalrejo KH Yusuf Chudlory mengatakan perlawanan terhadap pembiakan ideologi radikal harus terus digelorakan dan dilakukan bersama – sama oleh seluruh warga masyarakat.
“Santri, Nahdliyyin dan warga PKB tidak boleh kendur dan lelah mencegah radikalisme di semua Medan,” ujar Gus Yusuf yang juga Ketua DPW PKB Jateng dalam Forum Laporan DPW PKB Jateng kepada PWNU Jateng tentang Hasil Pemilu 2019 di kantor PWNU Jateng Semarang, Minggu (26/5).
Menurutnya, langkah yang dilakukan para santri yang aktif sebagai blogger dan pegiat media sosial (medsos) dengan menebarkan pesan-pesan moderasi dan pencegahan radikalisme di jagad maya selama ini sudah tepat dan bagus.
Spirit ini, lanjutnya, jangan sampai mengendor, terus digelorakan hingga dapat dapat meminggirkan narasi-narasi radikal yang merecoki warga masyarakat
Dia menuturkan spirit itu juga harus dibangun di ranah riil, santri juga perlu melakukan aksi dan advokasi terhadap masyarakat agar lepas dari pengaruh ideologi radikal yang dibawa para pegiat radikalis.
Ideologi radikal, tutur Gus Yusup, saat ini tidak hanya dihembuskan di dunia Maya tetapi juga disusupkan melalui gerakan-gerakan kelompok radikal yang mengemas dirinya dengan simbol-simbol gerakan keagamaan.
“Masyarakat juga perlu didampingi langsung dalam mencegah gerakan radikalksme, maka dari itu santri harus dekat dengan masyarakat,” ujarnya. (smh)