SEMARANG[Kampusnesia] – Tidak ada ajaran agama manapun yang memerintahkan pemeluknya untuk bunuh diri, apalagi dari perbuatannya itu bisa mencelakakan dan mengancam keselamatan orang lain.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Jawa Tengah (FKUB Jateng), KH Drs Taslim Syahlan MSi mengatakan sangat keliru kalau ada seseorang yang melakukan aksi keji itu karena memenuhi perintah agama.
“Termasuk aksi bunuh diri dekat pos Polisi Kartosuro dengan meledakkan bom beberapa hari lalu, itu bukan perintah ajaran agama yang dipeluknya,” ujar Taslim di Semarang, Selasa (4/6).
Menurutnya, atas kejadian itu FKUB Jateng menyerukan kepada pengurus FKUB Kabukaten/Kota se-Jateng agar secepatnya mengkonsolidir para tokoh agama di daerah dengan membangun interaksi positif lebih intens.
Langkah ini, lanjutnya, untuk mempersempit ruang dan gerak jaringan para pelaku teror yang terus menerus tiada henti berupaya membenturkan antara sesama warga dengan mengumbar ujaran kebencian agar muncul gesekan.
Dia menambahkan pintu masuk untuk membenturkan antar anak bangsa itu yang paling mudah dan murah dengan menggunakan isu-isu agama, karena isu lain seperti politik, sosial dan sebagainya sudah tidak populer lagi.
Bahkan, tutur Taslim, dengan semakin mudahnya akses informasi masyarakat tidak mudah dikibuli, maka dipilihlah isu agama yang lebih sensitif.
Manuver itu harus segera dihadang dan dimentahkan melalui upaya pendampingan kepada masing-masing jamaah pemuka agama agar tidak mudah terprovokasi terkait dengan kasus bom bunuh diri di Kartosuro itu.
Agar tidak mudah terpengaruh isu provokatif para tokoh agama selama ini memprioritaskan konten-konten humanisme dalam membendung isu agama yang disalahgunakan para pelaku propaganda terror. (smh)