SEMARANG[Kampusnesia] – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Jawa Tengah (FKPT Jateng) mendorong kepada Pemda untuk memassifkan sosialisasi langkah pencegahan dini masyarakat untuk mencegah gerakan terorisme.
Ketua FKPT Jateng Dr Drs Budiyanto SH MHum mengatakan Pemkab/Pemkot se-Jateng dapat memprakarsai gerakan pemassifan pencegahan itu, dengan memaksimalkan peran aparatur pemerintah desa/kelurahan bersama Babinkamtibmas (Polri) dan Babinsa (TNI) yang setiap hari berinteraksi langsung dengan masyarakat.
“FKPT Jateng bersama BNPTsudah mengawali langkah itu di beberapa kabupaten/kota, terakhir di Salatiga dan Kota Semarang,”ujar Budiyanto di Semarang, Rabu(5/6).
Menurutnya, dalam kegiatan bareng itu dilakukan sinkronisasi gerak langkah pencegahan terorisme yang dapat dijadikan acuan atau pedoman masyarakat ketika mencium gelagat munculnya embrio aksi teror.
Dengan adanya acuan itu, lanjutnya, masyarakat dibawah bimbingan aparat dapat mengambil langkah awal atau pencegahan dini sesuai dengan standar prosedur yang sudah baku dan sangat aplikatif.
Dia menuturkan langkah awal itu bisa dimulai dengan peningkatan pemahaman terhadap lingkungan sosial yang dapat dijadikan sebagai acuan melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan dan ancaman terorisme.
Dengan lebih mengenali lingkungan itu pula masyarakat akan tertanam sikap tanggap sosial dan waspada terhadap setiap dinamika yang berlangsung dilingkungannya. Disinilah sikap dan spirit kewaspadaan dini tertanam dan terbentuk di kalangan warga.
Kemudian jika tercium gelagat yang mencurigkan, maka harus mengambil tindakan cepat melapor kepada aparat Polri atau TNI. Laporan bisa disampaikan melalui saluran komunikasi digital atau langsung datang ke pos pelayanan aparat terdekat.
“Kasus bom bunuh diri di Kartosuro beberapa hari lalu dapat kita jadikan pelajaran untuk selalu mengenali dan mengikuti perkembangan lingkungan serta menjalin interaksi aktif dengan berbagai elemen,” tuturnya.
Gerakan pemassifan cegah dini itu, tutur Budiyanto, jika direalisasikan maka secara langsung akan mendorong tertibnya administrasi lingkungan dalam skala yang terkecil di masyarakat.
Secara khusus mobilisasi massa yang saat ini terfokus di daerah bersamaan dengan bergeraknya arus mudik dapat terpantau kondisinya, jika langkah atau tahapan cegah dini itu diterapkan dengan tepat oleh warga. (smh)