SEMARANG[Kampusnesia] – Innalillahi wainnaa ilaihi roojiuuun, Didik M Riyadi wartawan senior dan mantan dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang meninggal dunia, Sabtu (7/6).
Kabar meninggalnya pak Didik, demikian panggilan akrabnya saat mengajar mata kuliah Teknik Mencari dan Menulis Berita di kampus kerakyatan ini diketahui melalui akun face blok Tavif Rudi yang menginformasikan almarhum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Sabtu (7/6) pagi
Saat dikonfirmasi melalui saluran komunikasi, Tavif Rudi (kakak ipar almarhum) mengatakan Didik meninggal karena mengidap penyakit hipertensi, Sabtu pagi jatuh di rumahnya di kawasan Duri Pekanbaru Riau hingga dilarihkan ke rumah sakit terdekat, namun jiwanya tidak tertolong.
“Jenazah almarhum akan dimakamkan di pemakaman Duri Pekanbaru Riau, Sabtu malam, persiapan pemakaman sore ini sudah rampung,” ujar Tavif di Semarang
Menurutnya, pemberangkatan jenazah menunggu kehadiran istri dan anaknya yang sedang mudik ke Semarang. Istri dan anaknya harus menggunakan pesawat berlainan karena terbatasnya tiket pesawat menuju ke Pekanbaru.
Almarhum meninggalkan seorang istri Wiwin Elvira dan dua orang anak, Alfarizi dan Ical, sejak lima tahun lalu bersama keluarga pindah dari Semarang ke Riau untuk mengembangkan kebun sawit yang dikelolanya.
Saat di Semarang, almarhum menyelesaikan studinya di Akademi Publisistik Pembangunan Dipanagara (APPD) dan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIK) Semarang.
Dia menanbahkan sambil menyelesaikan kuliah almarhum meniti karir jurnalistik, berturut-turut bekerja sebagai wartawan di Harian Kartika Semarang, Tabloid Cempaka Minggu Ini, RCTI dan Borobudur TV.
Disela kesibukannya meniti karir di dunia pers, tutur Taviv, almarhum menyempatkan diri menjadi staf pengajar di almamaternya, STIK yang menjai STIKOM Semarang. (smh)
Selamat jalan saudara , teman seperjuangan di madukoro semarang. Semoga semua amalnya diterima ALLAH SWT, Dan diampuni semua dosa dan khilafnya. Aamiin.