SEMARANG[Kampusnesia] – PDAM Tirta Moedal dipastikan bakal memberlakukan kenaikkan tarif baru air minum di wilayah Kota Semarang mulai 2 Agustus 2019 mendatang.
Sebelum diberlakukan kenaikan tarif, PDAM Tirta Moedal mulai melakukan sosialisasi penyesuaian tarif air minum kepada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) se-Kota Semarang yang berlangsung di ruang Joglo, PDAM Tirta Moedal, Jum’at (26/7).
Kenaikan tarif baru akan berlaku pada penagihan pelanggan Agustus 2019, yang diharapkan bisa meningkatkan mutu pelayanan dan mutu kepada pelanggan.
Dalam sosialisasi itu, LPMK mengeluhkan layanan dari PDAM Tirta Moedal terutama berkaitan kualitas air masih kurang baik dan volumenya kurang dan mengalirnya tersendat.
Ketua Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Semarang Ngargono mengatakan adanya tarif khusus bagi warga miskin, sehingga kenaikan tarif tersebut tidak memberatkan konsumen yang kurang mampu.
PDAM Tirta Moedal, tutur Ngargono, harus mencontoh kenaikan tarif listrik yang dilakukan PLN, karena selama peberlakukan kenaikan tarik hampir tidak ada gejolak.
Menurutnya, prinsip penetapan tarif air minum adalah harga terjangkau dan adil. Selain sebagai cara efisiensi pemakaian air, transparan dan akuntabel. Bahkan sebagai salah satu cara untuk perlindungan air baku.
Kenaikan tarif ini, lanjutnya, harus ada keterpihakan terutama kepada konsumen yang kurang mampu tanpa mengurangi mutu pelayanan, imbuhnya.
Ketua LPMK Kelurahan Tawangsari Sudirman mengeluhkan air PDAM yang mengalir di wilayahnya sangat kurang. Air mengalir tidak banyak tersendat-sendat mengalirnya.
“Kami juga sudah beberapa kali melapor tapi belum ada perubahan hingga sampai saat ini,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua LPMK Kelurahan Karangayu, Said menuturkan masih kesulitan untuk memberikan sosialisasi terutama kepada Ketua RT dan RW di wilayahnya, karena selama ini masih banyak komplain air PDAM. Apalagi kalau tarif naik seperti ini pasti banyak yang komplain. (rs)
