MAGELANG[Kampusnesia] – Tim kesebelasan PSIS berhasil ditumbangkan lawannya PS Tira Persikabo dengan skor 0-2 dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Moch Soebroto, Jumat (2/8).
PS Tira Persikabo berhasil membobol gawang PSIS hasil gol yang dicetak oleh Wawan Febriyanto (44) dan Ciro Henrique Alves Ferreira (59). Pada menit awal babak pertama berjalan kedua kesebelasan tampil begitu ulet. Baik PSIS maupun PS Tira Persikabo memainkan dengan saling menyerang sambil mencari celah untuk bisa dijebol.
PSIS pada pertandingan itu menurunkan Shohei Matsunaga sejak menit awal babak pertama.Bahkan Patrick Mota, Silvio Escobar dan Walllace Costa juga dipasang sebagai line up seperti biasa.
Sementara penjaga gawang dikawal oleh Jandia Eka Putra dengan tembok pertahanan, Rio Saputro, Safrudin Tahar dan Fredyan Wahyu. Sedangkan lini tengah terdapat Septian David Maulana dan Arthut Bonai untuk menyokong Hari Nur Yulianto serta Escobar.
Sepuluh menit selanjutnya kedua tim baru berani tampil menyerang lebih agresif hingga terlihat saling serang pun dilakukan oleh tim tuan rumah PSIS dan tim tamu PS Tira Persikabo.
Namun beberapa peluang yang tercipta dari kedua tim belum bisa dimaksimalkan menjadi gol kemenangan. Namun, PS Tira Persikabo akhirnya dapat unggul lewat gol yang diptakan Wawan Febriyanto sebelum turun minum.
Skor 1-0 bertahan hingga peluit babak pertama dibunyikan untuk turun minum. Kemudian pada babak kedua, Hari Nur Yulianto dan kawan-kawan tampil menyerang untuk mengejar ketertinggalan. Serangan lebih banyak dibangun dari sisi kiri pertahanan PS Tira Persikabo lewat Septian David Maulana dan Fedyan Wahyu.
Erangan yang begitu agresif akhirnya, PSIS justru kecolongan lewat gol yang dicipatakan Ciro Henrique Alves Ferreira pada menit ke-59. Skor berubah 0-2 untuk tim tamu dan mampu bertahan hingga pertandingan usai.
Sementara itu, Pelatih PSIS, Jafri Sastra menuturkan kekalahan 2-0 dari PS Tira Persikabo merupakan tanggung jawabnya sebagai pelatih kepala.
“Pertandingan sore hari ini, kita kalah segalanya, tapi saya tidak ingin pemain saling menyalahkan. Apapun hasilnya itu tanggung jawab saya sebagai pelatih kepala di PSIS,” ujarnya
usai bertanding laga melawan PS Tira Persikabo di Stadion Moch Soebroto itu.
Menurutnya, pada babak pertama timnya mampu menyerang dan menghasilkan peluang. Namun,para pemain PSIS tak bisa mengkonversi peluang menjadi gol.
“Kemudian kita malah kebobolan karena serangan balik dari tim lawan, proses gol kedua juga hampir sama. Itu yang jadi masalah dan membuat para pemain kami jadi tambah frustasi. Selain itu kita juga banyak melakukan kesalahan sendiri,” tuturnya.
Karakter tim PSIS, lanjutnya, yang sesungguhnya muncul pada 15 menit terakhir laga. Namun, kondisi tersebut sudah terlambat karena timnya sudah tertinggal dua gol.
Menurutnya para pemainnya di babak pertama menit awal bisa menguasai pertandingan namun tidak bisa mencetak gol dan itu yang membuat frustasi. (Andi Saputra)