Home > EKONOMI & BISNIS > AGRIBISNIS > Ganjar Janjikan Bantu Ekspotir Mencari Penerbangan Semarang-Tiongkok

Ganjar Janjikan Bantu Ekspotir Mencari Penerbangan Semarang-Tiongkok

SEMARANG[Kampusnesia] – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjanjikan segera menghubungi sejumlah maskapai agar bersedia membuka penerbangan Semarang-Tiongkok, menyusul keluhan beberapa eksportir di wilayahnya yang tengah kesulitan melakukan pengiriman barang langsung dari Semarang ke Tiongkok.

Menurutnya, jika memang banyak komoditas yang dikirim ke Tiongkok pihaknya segara menghubungi beberapa maskapai penerbangan.

“Nanti saya akan hubungi beberapa maskapai kalau memang jumlah pengirimian ekspor komoditasnya besar,” ujarnya, Rabu (21/8).

Namun, lanjutnya, doharapkan para eksportir dapat membantu pendataan eksportir dan komoditas apa saja yang telah ekspor ke Tiongkok. Selain juga meminta total volume  produk yang diekspor beserta total nilainya.

“Kalau memang signifikansi saya usulkan agar ada penerbangan ke Tiongkok dari Semarang. Beri kami dukungan agar yang diangkut banyak. Tolong itu kumpulkan para eksportir,” tuturnya.

Sebelumnya sejumlah eksportir Jateng mengeluhkan tidak adanya penerbangan langsung dari Semarang ke Tiongkok, hingga mereka kesulitan untuk mengirimkan barang, meski harus melewati bandara Soekarno -Hatta Cengkareng, namun bakal semakin menambah biaya transportasi yang tidak sedikit dan tidak efisien.

Joko eksportir sarang walet dari Salatiga menuturkan setiap bulanharus mengekspor sarang walet ke China sebanyak  500 kg, bahkan selama ini lebih sering memanfaatkan jalur penerbangan untuk mengirim komoditas tersebut.

“Aktivitas ekspor kami harus lewat Jakarta karena Semarang tidak ada penerbangan langsung ke Tiongkok. Ini tidak efisien dan menimbulkan ekonomi biaya tinggi,” tuturnya.

Menurutnya, dalam sebulan melakukan dua kali pengiriman sarang burung walet dan rata-rata setiap bulan bisa mengirim sampai 500 kg. Bahkan para eskprtir lainya juga banyak yang mengeluhkan hal itu.

Beberapa produk pertanian Jawa Tengah juga banyak yang dikirim ke negeri tirai bambu itu, seperti kapulogo, karet lembaran, cabai hijau dan lainnya. (rs)

 

* Artikel ini telah dibaca 39 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *