Home > EKONOMI & BISNIS > Jateng Raih Penghargaan Terbaik Pembangunan Ketenagakerjaan Nasional 2019

Jateng Raih Penghargaan Terbaik Pembangunan Ketenagakerjaan Nasional 2019

JAKARTA[Kampusnesia] – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menobatkan Jawa Tengah sebagai Provinsi terbaik dalam pembangunan ketenagakerjaan 2019 dengan mendapatkan Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (IPK) sebesar 65,71 mengalahkan sejumlah provinsi lain dengan urusan ketenagakerjaan kategori besar.

Jawa Tengah menjadi yang terbaik karena nilai IPK paling tinggi se-Indonesia, disusul kedua adalah Jawa Timur dengan IPK 64,74 dan terbaik ketiga Sulawesi Selatan dengan IPK 64,73.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri kepada para kepala daerah,   di Jakarta, Senin (14/10). Jawa Tengah, penghargaan diterima langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Menaker Hanif Dhakiri mengatakan penghargaan tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi kepada daerah yang telah berhasil dalam pembangunan ketenagakerjaan. Penghargaan diberikan setiap tahun yang sudah dimulai sejak 2011 lalu.

“Penghargaan kami berikan dengan enam indikator utama meliputi perencanaan tenaga kerja, penduduk dan tenaga kerja, pelatihan dan kompetensi kerja, hubungan industrial, kondisi lingkungan kerja dan jaminan sosial tenaga kerja,” ujar Hanif.

Menurutnya, dengan diberikannya penghargaan tersebut, diharapkan dapat menjadi acuan semua daerah dalam mengembangkan ketenagakerjaan. Selain itu, juga sebagai upaya meningkatkan kesadaran pemerintah daerah akan pentingnya perencanaan ketenagakerjaan.

“Semoga kegiatan ini mampu mendorong percepatan pembangunan ketenagakerjaan di daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan penghargaan tersebut bukanlah segalanya. Meski begitu, dia memberikan apresiasi kepada jajarannya di Pemprov Jateng, Disnaker, organisasi buruh, pengusaha dan para buruh karena dapat bekerjasama menaikkan indeks pembangunan ketenagakerjaan di Jateng menjadi lebih baik.

“Semoga dengan ini, akan mendorong ekonomi di Jateng berjalan lebih kondusif,” ujarnya.

Menurutnya, capaian ini menjadi satu tampilan positif yang dapat dilihat public, sehingga diharapkan akan semakin membuka mata para calon investor untuk melirik Jawa Tengah.

“Dengan kondusifitas dan kenyamanan industri di Jateng, maka akan membuat calon investor samkin berminats, ehingga, skenario pertumbuhan ekonomi di Jateng ke depan akan lebih mudah dilakukan,” tuturnya.

Namun demikjian, lanjutnya, masih ada sejumlah permasalahan yang harus diselesaikan khususnya mengenai buruh. Selama ini isu tentang buruh baru hanya sebatas upah, padahal banyak hal yang masih perlu dipenuhi sebagai upaya peningkatan kesejahteraan mereka.

“Capaian ini tidak hanya dalam satu indeks, namun ke depan harus dikorelasikan dengan peningkatan investasi dan kesejahteraan buruh. Kalau selama ini isu buruh hanya sebatas upah, ke depan harus diperhitungkan tentang peningkatan kesejahteraan buruh, seperti akomodasi, transportasi, pendidikan, kesehatan dan lainnya,” tutur Ganjar. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 51 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *