SEMARANG[Kampusnesia] – Proyek pembangunan infrastruktuir ruas tol Semarang – Demak sepanjang 27 KM segera direalisaikan dan sekaligus bakal berfungsi sebagai tanggul laut di pesisir pantura itu.
Wakil Ketua Komisi D Hadi Santoso mengatakan tol tersebut sekitar dari 10, 63 KM berupa tanggul laut yang membentang dari kawasan Kaligawe Semarang hingga ke arah timur Morosari berupa tanggul laut.
“Kami menyambut baik, krena masyarakat mengharapkan agar segera terbebas dari rob, ekosistem dan daya dukung lingkungan tetap harus jadi prioritas yang sleam ini menjadi problem warga di sepanjang kawaan antura itu,” ujarnya, Rabu (16/10).
Menurut Anggota FPKS DPRD Jateng itu, daerah yang bakal ditanggul merupakan daerah hilir kali Babon dan Kali Sringin dan juga titik terparah abrasi selama ini, sehingga perlu penanganan khusus, terutama limpahan air sungai, sedimentasi, perubahan arus air laut, dan tentunya ekosistem flora, fauna perlu benar-benar diperhatikan, jangan sampai niat baik, berujung kerusakan karena kurang matangnya perencanaan.
Alumni Magister Ilmu lingkungan UNDIP itu menuturkan berdasarkan Detail Engginering Desaign (DED) selain tanggul laut juga akan dilengkapi oleh dua kolam retensi seluas 240 hektare dan 45 hektare sebagai antisipasi.
Proyek yang direncanakan menghabiskan biaya inevatsi senilai Rp15,3 triliun itu akan membutuhkan lahan sebesar 5.352.216 M2 setara dengan 1.523 bidang tanah dan saat ini sudah dibebaskan sekitar 446.426 M2 (8,34%).
Terdapat 21 Kelurahan/desa yang terlintasi Tol itu, dan tersebar di 5 Kecamatan meliputi Genuk, Sayung, Karangtengah, Wonosalam, Demak.
Tol Semarang-Demak akan dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol, PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak yang merupakan konsorsium PTPP, WIKA, MMM yang diproyeksikan rampung 2024.
Pekerjaan fisik pembangunan proyek ruas Tol Semarang-Demak sepanjang 27 Km dipastikan dimulai tahun ini, yang diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan menambah kapasitas jaringan jalan yang sudah ada untuk melayani kawasan utara Jawa.
Sementara sebelumnya Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono menuturkan proyek pembangunan tol pantura timur itu telah ditenderkan dan dijadwalkan 2019 sudah bisa dimulai proses pembangunan fisik,
“Pembangunan jalan tol Semarang-Demak segera dilaksanakan tahun ini dan diharapkan selesai sesuai target,” tuturnya.
Menurutnya, penetapan pemenang lelang proyek infrastruktur dengan nilai investasi Rp15,3 triliun itu juga sudah dilakukan beberapa waktu lalu.
Proyek ruas Tol Semarang-Demak itu, lanjutnya, masih ada revisi penetapan lokasi karena salah satu proyek strategis Pemerintah Pusat ini menyangkut rencana zonasi sehingga perlu ada kesepakatan dengan masyarakat.
“Prosesnya tetap jalan terus dan sekarang tahap sosialisasi rencana lokasi proyek jalan tol. Namun tidak serta merta meninggalkan rakyat, Tetapi rakyat tidak bisa semaunya sendiri, harus ada komunikasi,” ujarnya. (rs)