Home > HEADLINE > Terduga Siswa Pembentang Bendera HTI Di Sragen Korban Penyebarluasan Ideologi Terlarang

Terduga Siswa Pembentang Bendera HTI Di Sragen Korban Penyebarluasan Ideologi Terlarang

SEMARANG[Kampusnesia] – Siswa SMKN 2 Sragen yang diduga membentangkan bendera HTI adalah korban dari gerakan penyebarluasan ideologi terlarang di lingkungan satuan pendidikannya.

Sekretaris Tanfidziyah PWNU Jateng KH Hudallah Ridlwan Naim Lc mengatakan tim khusus yang dibentuk gubernur Jawa Tengah yang diamanati untuk mendalami kasus ini harus bekerja dengan cermat dan komprehensif.

“Jangan hanya difokuskan pada diri siswa yang berkegiatan, tetapi guru, kepala sekolah dan kebijakan manajemen kegiatan ekstra maupun intra kurikuler yang dijadikan acuan juga harus didalami, mengapa bisa kesusupan simbul organisasi yang sudah dilarang itu,” ujar Gus Huda di Semarang, Jum’at ( 18/10)

Menurutnya, dalam pantauan kader NU ditemukan informasi bahwa terduga  siswa yang membentangkan bendera HTI melalui akunnya sudah meminta maaf, karena tidak tahu kalau bendera bertuliskan kalimat tauhid itu adalah simbul HTI.

Fakta ini, lanjutnya, harus dijadikan salah satu materi tim Gubernur Jateng untuk mendalami lagi siapa dibalik aksi yang dilakukan para siswa, apalagi lokasi pembentangan itu di lingkungan kampus, mudah sekali untuk melacak siapa aktor utama yang mendesainnya .

Diduga kuat, siswa adalah kurban ideologisasi ideologi terlarang , dibalik aksi itu hampir pasti ada kebijakan yang memayunginya atau desain besar untuk menyebarluaskan ideologi organisasi yang sudah dilarang itu.

Dia menambahlan sikap dan langkah tegas gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam membersihkan lembaga-lembaga pendidikan di Jateng, apalagi yang berstatus negeri , dari ancaman ideologi terlarang sangat dinanti warga Jateng, terutama nahdliyyin.

Karena, tutur Gus Huda, masyarakat ingin lembaga atau satuan pendidikan yang dibiayai negara dapat menjadi benteng kuat nasionalisme dan mampu menghadang persemaian ideologi terlarang yang mengganggu Pancasila dan NKRI, bukan sebaliknya malah menjadi pintu masuk ideologi yang memusuhi negara.

“Tentu semuanya ingin , ideologi yang mengancam NKRI dikikis habis dimanapun tempat persembunyiannya harus terus diburu, hingga Jateng terbebas dari pengaruh ideologi yang berseberangan dengan Pancasila,” tuturnya. (smh)

 

* Artikel ini telah dibaca 358 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *