SEMARANG[Kampusnesia] – Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS) mendorong para pengelola lembaga pendidikan nonformal agar senantiasa meningkatkan kualitas layanannya, sebagai upaya untuk meningkakan sumber daya manusia (SDM) yang dididiknya mampu memenuhi tuntutan kerja yang sesuai permintaan dunia usaha dan industri.
Ketua DPKS Dr Drs Budiyanto SH M Hum mengatakan selain mutu layanan yang harus selalu ditingkatkan, relasi dan jaringan dengan pemerintah, dunia usaha dan industri juga harus dikembangkan terus.
“Tantangan dunia usaha, industri dan tenaga kerja trampil, cakap dan profesional bergerak dinamis. Para pengelola lembaga pendidikan non formal harus selalu mengimbangi dinamika itu,” ujar Budiyanto dalam sarasehan DPKS dengan Pengelola Lembaga Pendidikan Non Formal se-Kota Semarang di kampus LPP Graha Wisata Semarang, Kamis (28/11).
Menurutnya, puluhan lembaga pendidikan non formal di Kota Semarang yang terdiri dari Lembaga Pendidikan dan Ketrampilan (LPK), Lembaga Pendidikan Profesi (LPP) dan Pusat Kegiatan Masyarakat (PKBM) berperan besar dalam menyiapkan tenaga kerja yang dapat memenuhi permintaan pasaran kerja.
Lembaga pendidikan yang dikelola masyarakat ini, lanjutnya, selama ini mampu memberikan solusi alternatif bagai dunia usaha dan industri dalam memenuhi kebutuhan kerja yang trampil.
Melalui sentuhan puluhan lembaga pendidikan nonformal ini sudah puluhan ribu tenaga kerja yang dapat tersalurkan di pasaran kerja, sehingga dapat menekan angka pengangguran sekaligus mendinamisir duhia usaha dan industri.
Dia menambahkan ditengah semakin tingginya kebutuhan tenaga profesional dan trampil, lembaga pendidikan formal tidak boleh kendur nyalihya dan putus asa. Langkah-langkah kreatif dan inovatif harus selalu ditempuh agar selalu bisa mengubah tantangan menjadi peluang.
Kalau perubahan itu bisa diwujudkan, tutur Budiyanto, maka dengan peluang itu akan bisa diperoleh pendapatan. Kalau semuanya bersama untuk mengubah tantangan menjadi peluang, maka angka kemiskinan akan berkurang karena kesejahteraan meningkat bersamaan menipisnya angka pengangguran.
Pemerintah diharapkan memberikan apresiasi kepada masyarakat yang berperan serta membangun dunia pendidikan melalui lembaga-lembaga nonformal dengan menerbitkan regulasi-regulasi yang dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan lembaga pendidikan non formal ini.
“Selain itu, juga diharapkan pemerintah dapat membantu mendekatkan lembaga-lembaga pendidikan non formal seperti LPK dan LPP yang ada di Semarang dengan mitra dan relasi dengan dunia usaha dan industri agar dapat melakukan penyesuaian langkah sehingga SDM yang disiapkannya dapat memenuhi tuntutan pasar,” ujarnya. (smh)