Home > HEADLINE > Proyeksi PWI Jateng Jurnalis 2020 Tetap Jadi Elemen Penting Jaga Keberagaman

Proyeksi PWI Jateng Jurnalis 2020 Tetap Jadi Elemen Penting Jaga Keberagaman

SEMARANG[Kampusnesia] – Sepanjang 2019 dinamika berjurnalistik dan bermedia telah melewati peristiwa hajatan besar Pemilu 2019. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng di penghujung tahun ini menyampaikan refleksi berupa beberapa pokok pikiran.

Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS mengatakan pokok pikiran itu di antaranya media akan terus menjadi elemen penting penjaga keberagaman yang melekat sebagai realitas kehidupan berkebangsaan masyarakat Indonesia.

Dengan kekuatan penyampaian pesan untuk memberi pengaruh dalam opini publik, media memiliki tanggung jawab moral sebagai penyeimbang dan penjernih berbagai bentuk informasi yang bertendensi melukai dan memecah keberagaman bangsa.

Masa-masa pemilihan Presiden 2019, lanjutnya, secara psikologis melelahkan dalam kehidupan kebangsaana, ketika berserakan informasi dan opini, termasuk kabar-kabar bohong yang dikembangkan melalui media sosial.

Menurutnya, hingga sekarang pernak-pernik politik aliran terasa masih mengemuka. Banyak muncul impulsi kekurangbijakan dalam beropini, bahkan tidak jarang cenderung mengeksploitasi perbedaan, bahkan didukung dengan mewarnai postingan melalui berbagai media sosial.

Media arus utama, dengan produk jurnalistik yang verifikatif, harus terpanggil untuk menjaga hakikat keberagaman dan kebhinekaan. Mekanisme jurnalistik dengan mengunggah informasi yang akuntabel melalui disiplin verifikasi merupakan standar yang harus dipatuhi.

Kolaborasi antara media arus utama dengan media sosial merupakan keniscayaan, apabila yang diorientasikan adalah tujuan-tujuan dari dan untuk rakyat. Media arus utama punya kewajiban untuk memberikan penjernihan terhadap hal-hal yang meragukan atau berkecenderungan merupakan penyebaran informasi bohong.

Praktik berjurnalistik dan bermedia bisa secara proaktif mengetengahkan inspirasi dan keteladanan melalui pernyataan-pernyataan para tokoh dengan muatan sikap kenegarawanan, di antaranya bermodel mengisi ruang pemberitaan seperti itulah media bisa berkontribusi dalam memberi warna lima tahun kepemimpinan Joko Widodo – Ma’ruf Amin yang telah mendapat mandat rakyat melalui Pilpres. Tentu tanpa kehilangan sikap kritis sesuai dengan fungsi pers untuk menjalankan kontrol sosial.

Memberi warna dalam berkontribusi,  tutur Amir, tidak harus diartikan mereduksi fungsi-fungsi pers dalam menyampaikan informasi, memberi pendidikan, memberi  hiburan, dan menjalankan kontrol sosial.

Maka independensi jangan hanya diartikan sebagai sikap memberi jarak yang sama terhadap berbagai kepentingan politik-ekonomi, melainkan juga dimaknai sebagai keberanian memilih menginformasikan atau tidak menginformasikan pernyataan atau berbagai hal dengan segala pertimbangan kemaslahatan bersama.

Amir menuturkan secara internal kewartawanan dan media, realitas kehidupan perusahaan media sekarang membutuhkan solidaritas profesi untuk bersama-sama mencari peluang-peluang pengembangan survivalitas, agar tetap bisa mewujudkan idealisme pemberitaan menuju perjuangan kemanusiaan dan rasa keadilan.

Solidaritas itu, lanjutnya, bisa diwujudkan dalam bentuk kolaborasi media-media dalam memperkuat pelatihan-pelatihan, bukan hanya yang terkait dengan peningkatan profesionalitas kewartawanan, tetapi juga jiwa enterpreneurship.

“Kita harus memperkuat profesionalitas dan kemartabatan dunia kewartawanan, di antaranya melalui sinergi-sinergi strategis dengan para mitra kerja. Kita membuka PWI sebagai rumah bersama untuk memikirkan, mengonsep, dan memberi solusi-solusi menuju survivalitas itu,” tutur Amir, Selasa (24/12).

PWI Jateng, menurutnya, juga akan terus bahu membahu bersinergi dengan PWI Pusat dalam mewujudkan mimpi-mimpi membawa para anggotanya menuju profesionalitas dan kemartabatan profesi.

Sebagai bagian dari struktur organisasi, Jateng mendukung sepenuhnya langkah-langkah PWI Pusat dalam mengembangkan kompetensi kewartawanan melalui program-program pendidikan dan penegakan etika jurnalistik menuju profesionalisme yang komprehensif. (RS)

 

* Artikel ini telah dibaca 45 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *