MAGELANG[Kampusnesia] – Pengelola radio harus mampu melakukan ‘operasi plastik’ penyiaran dan penyajian radio yang memiliki peran memberikan informasi dan hiburan di era revolusi industri 4.0 saat ini, jika tidak ingin ditinggalkan para pendengarnya.
Direktur Utama Suara Surabaya Media Errol Jonathans mengatakan di era revolusi industri 4.0, radio yang memiliki peran informasi dan hiburan perlu “operasi plastik”.
Kreativitas mereka, lanjutnya, mesti lebih diasah terutama menyesuaikan era digital, agar tidak ditinggalkan pendengar begitu saja.
“Radio saat ini dianggap medium tua, maka perlu ‘operasi plastik’,” ujarnya dalam dialog opini publik “Peran Radio Dalam Pembangunan Di Era 4.0” yang digelar di Kebun Tebu, Magelang Kota, Selasa (25/2).
Dialog yang diselenggarakan Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan KPID Jawa Tengah itu diikuti sebanyak 70 peserta dari LPPL kabupaten/kota, pelaku radio komunitas, serta radio swasta di Jateng.
Menurut Errol Jonathans, operasi plastik itu adalah mengolah kreativitas supaya radio tetap dapat diterima masyarakat atau pendengar di era digital saat ini dan masa mendatang.
“Dari penelitian komparasi radio berada di nomor tiga setelah TV dan internet. Perlu ada kreativitas lebih baik,” tuturnya.
Radio, tutur Errol, perlu menyiapkan elemen program, elemen musik, dan informasi kepribadian siaran. Selain itu, personal psychological benefits juga perlu diperjuangkan.
“Pengetahuan, kreatif, attitude, dan lainnya. Konten juga sangat penting serta teknologi. Dan kuncinya ada dua, yakni trust dan impact,” ujarnya.
Sementara itu, Komisioner KPID Jateng Sonakha Yuda Laksono juga mengajak seluruh radio di Jateng untuk berperan bersama dalam pembangunan. Setidaknya mereka menyiarkan apa yang ada di Jateng, seperti kondiia jalan, bencana dan lainnya.
“Radio diharapkan bisa menghimpun aspirasi masyarakat, kemudian melakukan siaran publik sebagai sarana sosialisasi pembangunan daerah,” tuturnya.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah Setyo Irawan menuturkan kegiatan dialog tersebut diharapkan bisa meningkatkan kinerja pengelola radio, sehingga bisa eksis sampai saat ini. Bahkan sekaligus mengaktifkan forum LPPL Jawa Tengah.
“Pertemuan seperti ini bisa saling tukar pengalaman dan mempermudah komunikasi untuk kemajuan bersama yang lebih baik,” ujarnya. (rs)