Home > HEADLINE > MUI Jateng Terbitkan Pedoman Sholat Jum’at Dalam Situasi Darurat Corona

MUI Jateng Terbitkan Pedoman Sholat Jum’at Dalam Situasi Darurat Corona

SEMARANG[Kampusnesia] – Majlis Ulama Indonesia  (MUI) Jateng menerbitkan pedoman pelaksanaan shalat Jumat dalam situasi darurat wabah Corona. Pedoman itu ditandatangani Ketua Umum KH Ahmad Darodji dan Sekretaris Umum KH Muhyiddin.

Ketua Umum MUI Jateng mengatakan pedoman itu merujuk pada Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Dalam Situasi Wabah Covid-19, serta hasil rapat koordinasi pencegahan dan antisipasi penyebaran virus corona yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dipimpin oleh Gubernur, Selasa (17/3).

“Pedoman ini di antaranya berisi tentang imbauan kepada pengelola masjid agar tidak memasang karpet. Seluruh karpet yang ada digulung dan lantai dibersihkan, menyediakan sabun untuk mencuci tangan di tempat wudlu, dan menyediakan pembersih tangan handsanitizer,” ujar kyai Darodji di Semarang, Rabu (18/3).

Hal itu dilakukan, lanjutnya, untuk menjaga dan menghindari kemungkinan penularan dan penyebaran virus corona atau covid-19, sehingga masjid dalam melaksanakan shalat Jumat diharapkan jamah melakukan wudlu dengan  benar yang dilanjutkan dengan  mencuci tangan dengan sabun secara khudus.

Sebelum memasuki ruang masjid untuk shalat Jumat, setiap jamaah membersihkan tangan dengan handsanitizer yang disediakan pihak masjid.

Dia menambahkan diusahakan agar sebelum memasuki ruang masjid, setiap jamaah diperiksa  dengan thermogun (alat pengukur suhu panas tubuh) oleh petugas yang ditunjuk. Jamaah yang merasa dalam kondisi sakit atau kurang sehat hendaknya tidak menunaikan shalat Jumat di masjid, tetapi shalat zuhur biasa di rumah.

“Setiap jamaah shalat Jumat sebaiknya tidak bersalaman (mushofahah) seperti biasanya, dan menyusun barisan shofnya secara renggang, tidak rapat. Setiap jamaah sebaiknya membawa sajadah/ alas shalat yang bersih dari rumah masing-masing,” tuturnya.

Sebelum shalat Jumat dilaksanakan , tutur KH Darodji, hendaknya agar dilaksanakan istighotsah singkat dengan membaca doa-doa tolak bala sambil menunggu masuk waktu khotbah. Setelah shalat Jumat, seluruh jamaah langsung meninggalkan masjid, menghindari kerumunan orang banyak.

“Kepada pengurus takmir masjid selama dua minggu ini diimbau menyampaikan khotbah Jumat dengan tema tentang Virus Korona. Imam membaca qunut nazilah pada rakaat akhir shalat Jumat dan doa sesudah shalat Jumat disisipi doa daf’ul bala atau tolak bala,” tuturnya. (smh)

* Artikel ini telah dibaca 275 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *