JAKARTA[Kampusnesia] – Majlis Ulama Indonesia (MUI) mengajak kepada umat Islam yang rezekinya berkecukupan atau berlebih untuk segera menyalurkan zakat, infaq dan sedekah (ZIS)-nya kepada warga yang terdampak wabah Covid-19.
Wakil Ketua Umum MUI Pusat, KH Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan MUI mengajak kepada seluruh umat Islam, khususnya para aghniya atau orang yang berkecukupan untuk saling berlomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat) dengan mensegerakan menunaikan zakat, infaq atau sedekahnya.
“ZIS dari para warga berkecukupan itu jika segera disalurkan dapat meringankan beban warga terdampak wabah virus Covid-19, ditengah berlangsungnya darurat Corona seperti sekarang ini,” ujar kyai Tauhid di Jakarta , Jum’at (3/4).
Menurutnya, selain itu MUI juga mendorong agar lembaga filantropi Islam seperti Baznas (Badan Amil Zakat Nasional), Badan Wakaf Indonesia (BWI), Rumah Zakat, Dompet Dhu’afa, LAZISNU, LAZISMU untuk saling bekerja sama mengoptimalkan gerakan Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (Ziswaf) dalam membantu sesama di tengah wabah virus Corona.
Bantuan Ziswaf itu, lanjutnya, juga dapat meringankan masyarakat terdampak dalam memenuhi kebutuhan pokoknya, sekaligus menjadi jaring pengaman sosial akibat dampak wabah Covid – 19.
Dia menambahkan Covid-19 merupakan ujian sekaligus momentum untuk saling berbagi, menguatkan solidaritas nasional. Umat menunggu peran fundamental Ziswaf dalam membantu dan memberdayakan masyarakat.
“Terkait dengan kebijakan pemerintah yang menetapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), MUI sangat mendukung kebijakan itu,” tuturnya.
Melalui kebijakan itu, tutur Zainut, menunjukkan bahwa Presiden Joko Wiidodo sangat serius dalam menangani wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini.
Dia menambahkan selain menjaga aspek kesehatan masyarakat dan dunia usaha, kebijakan ini juga akan menyiapkan jaring pengaman sosial untuk masyarakat lapisan bawah agar tetap mampu memenuhi kebutuhan pokok dan menjaga daya beli.
“Karena itulah, MUI juga mengajak seluruh Pimpinan ormas Islam, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk turut aktif bekerja sama mendukung kebijakan Presiden tentang PSBB dengan menyampaikan narasi keagamaan yang mengedepankan misi kemanusiaan dan , konstruktif,” tuturnya. (smh)