SEMARANG[Kampusnesia] – Sejumlah pondok pesantren di Jateng yang mengembangkan usaha di bawah pembinaan Bank Indobesia (BI) membentuk Forum Bisnis Pesantren, sebagai upaya untuk memperluas jaringan pasar.
Forum ini terbentuk dalam rapat melalui teleconference yang dipandu fasilitator dari BI, Purjoko , dan diikuti 24 perwakilan pesantren, Asiseten Bidang Ekbang Setda Jateng dan Ikatan Alumni (Ika) Ansor Jateng serta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD ) di lingkungan Pemprov Jateng, Selasa (7/4).
Purjoko mengatakan selama ini kantor Bank Indonesia memberikan pembinaan dan pendampingan usaha kepada sejumlah pesantren, untuk bisa berkembang tentu butuh jaringan pasar.
“Karena itulah tepat sekali kalau forum ini bersepakat membentuk forum bisnis pesantren untuk menguatkan dan membentuk jaringan pasar tersendiri,” ujar Purjoko.
Wakil Ketua Ika Ansor Jateng Nur Syamsudin menuturkan pembentukan forum bisnis pesantren ini merupakan langkah tepat, apalagi langkah awalnya untuk membentuk dan menguatkan pasar sendiri.
Menurutnya, pangsa dan potensi ekotren besar sekali, namun belum bisa dimaksimalkan kalangan internal pesantren sendiri. Dari sisi konsumen misalnya, selama ini dieksploitasi oleh kalangan non pesantren, kalau potensi konsumen bisa diambil alih tentu akan dapat mengangkat potensi ekonomi kreatif yang dimiliki oleh kalangan pesantren.
Ekotren, lanjutnya, bisa tumbuh di lingkungannya sendiri tanpa harus melakukan ekspansi keluar, sekaligus mengkanalisasi dan membentengi konsumennya agar tidak lagi diambil pihak luar. Prinsip dari pesantren ke pesantren untuk pesantren demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera akan terealisasi.
Dia menambahkan kehadiran forum bisnis pesantren ini sejalan dengan program ekotren gagasan Wagub Jateng Gus Yasin Maemun yang berinisiatif membentuk holding pesantren dan didukung Wapres kyai Ma’ruf Amin. Forum bisnis pesantren bisa langsung dikolaborasikan dengan holding pesantren ini
Holding Pesantren, tutur Nur Syamsudin, dibentuk di level propinsi dan hanya berfungsi sebagai pusat informasi potensi produk unggulan pesantren, disinilah antara produsen dan konsumen pesantren bertemu, berkolaborasi dan bertransaksi, syukur bisa menemukan strategi untuk ekspansi.
“Untuk menguatkan posisi holding pesantren itu kini sedang disiapkan Pergub agar dapat memayunginya, sehingga Pemprov Jateng dapat lebih full power dalam mendorong unit-init usaha dan ekonomi kreatif yang tumbuh pesat di lingkungan pesantren,” tuturnya.
Asiseten Bidang Ekbang Setda Jateng Peni Rahayu merespon positif menggeliatnya aktifitas ekotren. Pemprov berkepentingan untuk mendorong potensi ini agar bisa berkembang sehingga mampu menguatkan Soko guru ekonomi Jateng.
“Kami menunggu formula yang tepat, sejumlah program akan kami siapkan untuk mendorong percepatan terwujudnya ekotren yang tangguh di Jateng,” ujarnya. (smh)