SEMARANG[Kampusnesia] – Majlis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah menunda kegiatan istighotsah yang semula dijadwalkan akan berlangsung Kamis (16/4) dan disiarkan langsung TVRI Jawa Tengah dan RRI di Jateng diundur Jum’at (17/4) malam.
Ketua umum MUI Jateng KH Dr Ahmad Darodji MSi mengatakan karena pada waktu yang sama TVRI menyiarkan kegiatan yang sama tingkat nasional, maka kegiatan di Semarang ditunda sehari berubah pada Jum’at (17/4).
“Kami mohon maaf, Istighotsah untuk mohon pertolongan kepada Allah SWT agar segera terbebas dari wabah Corona kita tunda, karena Kamis malam TVRI menyiarkan siaran langsung kegiatan sama berskala nasional yang akan dihadiri Wapres dan tokoh-tokoh nasional, sehingga istighotsah untuk Jawa Tengah kita tunda jadi Jumat,” ujar Darodji di Semarang, Kamis (16/4)
Menurutnya, selain hari tidak ada perubahan, tetap sama. Tempat tetap di Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur, Jalan Pahlawan, Semarang. Kalau sebelumnya acara ini hanya akan di siarkan langsung oleh TVRI dan RRI, besuk akan disiarkan oleh semua radio dan televisi yang ada di Jawa Tengah, yang jumlahnya ratusan.
Penundaan ini, lanjutnya, diputuskan dalam rapat koordinasi yang diikuti semua unsur terkait, di Kantor Gubernur, dipimpin Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Sarwa Pramono, Rabu sore (15/4).
Dia menambahkan dalam kegiatan istighotsah ini, MUI tidak mengundang masyarakat untuk hadir di gedung Gradhika, namun masyarakat diharapkan mengikuti proses Istighotsah melalui siaran serentak di TV dan radio se-Jawa Tengah.
Yang hadir di Gradhika Bhaktipraja, tutur Darodji, hanya para petugas Istighotsah saja sebanyak delapan orang, terdiri Ketum MUI Jateng akan menyampaikan pengantar istighotsah, sambutan Gubernur Ganjar Pranowo. Selanjutnya pembacaan Surat Yasin dipimpin Dr KH Arja’ Imroni, Salawat Tibbil Qulub oleh Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidillah Shodaqoh dan istighotsah dipimpin Ketua Takmir Masjid Agung Semarang KH Hanief Ismail.
Ketua PW Muhammadiyah Jateng Dr KH Muhammad Tafsir akan memimpin doa dan diakhiri doa berbahasa Jawa yang akan dipimpin KH Said Al Mashad, pimpinan Ponpes Raudlotul Sa’idiyah Kali Alang, Gunungpati, Semarang. (smh)