Anggota Tim Ahli Pertades Sardi AK SH
SEMARANG[Kampusnesia] – BUMDes didorong agar mengembangkan bisnis jasa distribusi bahan bakar minyak (BBM) di wilayah pedesaan dengan mendirikan Pertamina Desa (Pertades).
Anggota Tim Ahli Pertades Sardi AK SH mengatakan jenis usaha ini sudah dijalankan BUMDes desa Margahayu Tengah Kecamatan Marhahayu Kabupaten Bandung dan berhasil menggerakkan sektor riil di wilayahnya.
“Kehadiran Pertades membantu para pedagang eceran BBM dalam memperpendek mata rantai distribusi untul mendapatkan BBM yang akan jual lagi kepada masyarakat,” ujarnya, Sabtu (25/4).
Menurutnya, dengan adanya Pertades di tiap desa maka para pengecer tidak harus berhubungan dengan SPBU di kota dalam mendapatkan BBM, sekaligus menghindari pelanggaran regulasi yang sebenarnya SPBU tidak boleh melayani pembeli BBM dengan menggunakan derigen.
Para pengecer, lanjutnya, cukup melakukan pembelian ke Peryltades yang ada di desanya. Harga dipatok sama dengan harga resmi di SPBU, sehingga dapat menghemat biaya angkut yang dikeluarkan.
Dia menambahkan selama ini para pengecer yang berhubungan langsung dengan SPBU selain melanggar aturan juga mengandung resiko besar, seperti tidak adanya jaminan keamanan angkutan selama diperjalanan.
Jadi, tutur Sardi, ini peluang besar, karena itu BUMDes diberbagai daerah didorong untuk memanfaatkan peluang ini sebagaimana yang ditempuh BUMDed di Kabupaten Bandung. Terlebih informasi yang didapat banyak BUMDes yang menghadapi kendala dalam menjalankan usahanya.
“Kami punya mitra swasta profesional PT Mutiara Teknologi Indonesia yang bersama-sama memberdayakan BUMDes lewat kerja sama ini,” tuturnya.
Program kemitraan ini nantinya akan dikembangkan secara nasional dan akan di mulai di Jawa – Bali. Bahkan untuk Jawa Tengah sudah dimulai di Kebumen tahun ini.
Direktur BUMDes Marga Bhakti Persada yang juga Ketua Forum Bumdes Kabupten Bandung H Aep Saefullah mengatakan lewat Pertades, BUMDes bisa dibangkitkan dan menjadi mesin penggerak perekonokian desa.
“Kalau setiap desa memiliki minimal 1000 KK dengan asumsi setiap KK pasti memiliki minimal 1 kendaraan bermotor, maka ada 1000 kendaraan bermotor yg membutuhkan BBM, potensi inilah yang bisa di serap oleh BUMDes melalui Pertades nya,” ujarnya.
Menurutnya, jika potensi penyerapan ini bisa dimaksimalkan maka hampir di pastikan akan memberikan penghasilan yang sangat besar bagi BUMDes. (smh)