SALATIGA[Kampusnesia] – Para mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga yang berasal dari berbagai daerah dihimbau tidak pulang kampung, sebagai upaya untuk guna mencegah penularan wabah Covid-19.
Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga Neil Semuel Rupidara mengatakan seoptimal mungkin mahasiswanya dari berbagai daerah akan disarankan untuk tidak pulang kampung, sesuai instruksi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk menghambat penularan Covid-19.
Menurut Neil, terdapat ribuan mahasiswanya UKSW berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, terutama dari bagian tengah dan timur. Seperti Kalimantan, Sulawesi, Nias, hingga Papua. Sebagian dari mereka tinggal di indekos, meski tidak sedikit yang hidup di asrama mahasiswa ataupun asrama yang disiapkan pemerintah daerah masing-masing.
“Kami menahan sebisa mungkin mereka tidak pulang ke rumah. Tapi karena ada orangtua yang khawatir, beberapa mahasiswa tetap ada yang pulang. Tapi kalau yang di asrama sebagian besar masih tetap tinggal,” ujarnya saat saat menyambut kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Sabtu (25/4).
Ganjar kunjungi beberapa asrama mahasiswa UKSW untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa yang tinggal di Asrama Kartini, asrama mahasiswa Papua dan Papua Barat hingga asrama Mahasiswa Sulawesi Utara.
Neil menuturkan imbas Covid-19 telah membuat mahasiswanya yang tinggal di asrama kesulitan mencari pasokan makanan. Di Asrama Kartini, misalnya, yang terdapat 260 mahasiswa UKSW yang berasal dari Nias, Papua dan Kalimantan yang sulit mendapatkan pasokan makanan.
Namun, lanjutnya, dengan adanya bantuan sembako dari Pemprov Jateng untuk mahasiswa itu, sedikit dapat melegakan hingga bisa menyambung lagi hidup di asrama, meskipun UKSW juga ada posko yang membantu mahasiswa yang kesulitan pangan.
“Kami mensupport sesuai dengan kemampuan kami. Ini sifatnya sangat menguatkan, bagi kami ini peran pemimpin yang diperlukan di tengah situasi sulit bagi semua orang,” tuturnya.
Bantuan dari Ganjar Pranowo yang dikirim melalui pengurus Korpri Jateng itu, berupa beras, minyak goreng, telur, mie instan, gula, teh, buah sampai masker.
“Ini memang kita gerakkan dari Korpri agar bisa gerak cepat. Karena kalau nunggu APBD lama dan kasihan temen-temen yang masih tinggal di sini dan kesulitan makan,” ujar Ganjar.
Selain itu. dia berpesan agar para mahasiswa yang masih bertahan di Jawa Tengah untuk turut membantu mengkampanyekan pola hidup sehat dan cara efektif pencegahan penularan Covid-19. (RS)