Home > HEADLINE > Ganjar Beri Bantuan Sembako Untuk Buruh Di Boyolali

Ganjar Beri Bantuan Sembako Untuk Buruh Di Boyolali

BOYOLALI[Kampusnesia] – Wabah Covid-19 membuat ribuan buruh di Kabupaten Boyolali terdampak, hingga beberapa di antara mereka terpaksa di PHK atau dirumahkan tanpa menerima bayaran.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan bantuan paket sembako kepada buruh yang di PHK atau dirumahkan di wilayah itu, untuk meringankan beban mereka. Paket sembako diberikan bertepatan dengan peringatan hari buruh atau May Day, Jumat (1/5).

Sebanyak 1000 paket sembako diberikan kepada para buruh. Paket berisi bahan kebutuhan pokok seperti beras, minyak, gula, telor, mie dan lainnya. Ada pula tambahan ikan sebagai lauknya.

“Di tengah kondisi susah seperti ini, memang harus ada yang memberikan perhatian kepada nasib para buruh. Siapa itu, ya perusahaan dan pemerintah,” ujar Ganjar.

Meski banyak perusahaan yang gulung tikar dan melakukan pengurangan karyawan, namun diminta tetap memperhatikan nasib karyawannya, minimal perusahaan bisa membantu memberikan keringanan.

“Mari perusahaan ikut bantu, berapapun itu sangat berarti. Setidaknya, kita bisa bikin ayem mereka, karena sebenarnya mereka saat ini deg-degan dan separuh panik, besok makan apa dan dimana,” tuturnya.

Hari ini, lanjutnta, pihaknya bersama Korpri Jateng dan Pemkab Boyolali memberikan bantuan 1000 paket sembako. Begitu juga diharapkan perusahaan dapat melakukan hal yang sama agar suasana relasi hubungan industrial tetap berjalan bagus.

“Saya tahu kondisinya semua sedang susah. Tapi mari kita peduli dengan membantu sesama, khususnya dalam peringatan May Day ini, kita peduli pada kawan-kawan buruh,” ujarnya.

Bantuan-bantuan itu, tutur Ganjar, penting untuk megamankan mereka setidaknya selama sebulan ke depan. Sebab kalau para buruh itu pikirannya aman, dapurnya masih mengebul, mereka akan bisa berkreasi dan berinovasi.

“Kalau urusan makan sudah aman, mereka bisa kok berinovasi. Ada yang bikin masker, jualan, jadi tukang batu atau mungkin ekonomi kreatif akan muncul. Apapun itu, yang penting mereka bisa survive,” tuturnya. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 28 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *