TEGAL[Kampusnesia] – Dampak wabah Covid-19 telah mengakibatkan seluruh kegiatan industri, namun khususnya industri kecil ternyata masih semakin kokoh, bahkan di Jateng beberapa industri kecil dan menengah masih bisa tumbuh hingga tetap mampu merealisasikan ekspor di tengah pandemi.
PT Altatex Jaya salah satu industri kecil menengah yang berlokasi di Jalan Kauman Tengah Kota Tegal masih tetap eksis. Industri yang bergerak di bidang tekstil dengan produk utama sarung goyor ini masih tetap melakukan ekspor ke beberapa negara di kawasan Timur Tengah.
Tak hanya itu, ada pula UKM produksi batik tulis Cempaka Mulya yang tetap berproduksi. Dengan 200 pekerja, UKM itu masih berproduksi dan menerima pesanan dari luar.
Industri sarung goyor yang dijalankan dua kakak beradik bernama Fahmi Lukman dan Nabil Lukman ini masih berjalan sampai saat ini. Meski pasar Jeddah Arab Saudi tutup karena lockdown, namun pasar lain masih bagus.
“Di Dubai, Kenya dan Somalia masih menerima. Kami sampai sekarang masih tetap ekspor ke negara-negara itu,” ujar Fahmi.
Menurutnya, Covid-19 ini memang memukul penjualan dalam negeri. Namun untuk ekspor, pangsa pasar tetap terbuka.
“Bahkan karena pesanan meningkat, hingga kami mengalami kesulitan mencari karyawan. Meski akhirnya kami melakukan pelatihan dan memberdayakan saudara-saudara yang ada di Lembaga Pemasyarakatan,” tuturnya.
Fahmi mengatakan sudah menekuni bisnis itu sejak 2012. Meski aktivtas usahaya naik turun, namun saat ini perusahaan itu bisa menghidupi banyak karyawan.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang melakukan kunjungan kerja ke Kota Tegal menyempatkan untuk berkunjung melihat bagaimana industri sarung goyor di Kota Tegal itu masih berproduksi, bisa ekspor bakan sampai kekurangan pegawai.
“Saya senang, di tengah kondisi ini masih ada industri kecil yang tetap berjalan bahkan ekspor. Ini bagus sekali, masih beroperasi dan merekrut karyawan,” ujar Ganjar.
Dia meminta kepala daerah lain untuk mencari industri besar, kecil dan menengah yang masih bisa berproduksi, khususnya mereka yang ekspor. Kepada para kepala daerah se Jateng diminta mendorong industri yang masih berjalan itu.
“Kalau di tempat lain ada yang seperti ini, tolong dibantu habis-habisan. Didorong habis-habisan agar ekonomi tumbuh. Apalagi ini ekspor, bisa meningkatkan devisa kita,” tuturnya.
Menurutnya, setelah fokus pada persoalan sosial dan kesehatan, saat ini pihaknya fokus pada aspek kesenian dan bisnis ekonomi. Untuk kesenian, beberapa sudah jalan dengan menggandeng seniman di Jateng tampil online di Panggung Kahanan yang ada di rumah dinasnya.
“Nah sekarang saya dorong aspek bisnis ekonomi. Karena ekonomi Jateng pertumbuhannya saat ini menurun drastis, hingga separuh lebih dari 5% menjadi 2,6%. Ini bahaya dan harus ditindaklanjuti,” ujarnya.
Karena bahaya, lanjutnya, untuk itu aspek ekonomi ia perhatikan. Beberapa indutri yang masih bisa berjalan, akan diberikan dorongan. Tentunya, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan.
“Apalagi yang masih bisa ekspor ini, harus kita dorong. Ini yang bisa menumbuhkan ekonomi kita,” tuturnya.
Pihaknya juga sedang menyiapkan untuk membantu industri mikro lain. Dengan Jaring Pengaman Sosial ditambah Jaring Pengaman Ekonomi yang disiapkan hingga diharapkan mereka para industri kecil dan mikro bisa tetap produktif di rumah.
“Mereka selama tiga bulan minimal terus dilatih agar bisa lebih produktif. Kami juga minta kepada perusahaan yang masih bisa jalan, agar bisa kerja sama dengan para industri kecil