Home > EKONOMI & BISNIS > Peningkatan Konsumsi LPG Di Jateng Dan DIY Diperkirakan Hanya 2%

Peningkatan Konsumsi LPG Di Jateng Dan DIY Diperkirakan Hanya 2%

SEMARANG[Kampusnesia] – PT Pertamina MOR IV Jateng dan DIY memprediksikan konsumsi LPG 3kg saat Ramadan dan Idul Fitri di masa pandemi Covid-19, hanya akan mengalami peningkatan 2%, tidak jauh berbeda dengan tahun lalu.

Pjs General Manager Pertamina MOR IV Jateng dan DIY Teuku Johan Miftah mengatakan  peningkatan konsumsi LPG 3 Kg selama Ramadan dan menjelang hari raya Idul Fitri mendatang diperkirakan hanya meningkat 2%.

“Rata-rata harian normal penyaluran LPG saat ini di angka 4.035 MT (Metric Ton) dan akan naik menjadi 4.095 MT. Jumlah tersebut tidak berbeda jauh dari Ramadan dan Idul Fitri 2019 yang berkisar di angka 4.090 MT per hari,” ujarnya di sela-sela memberikan apresiasi kepada jurnalis di Jawa Tengah dan DIY, Senin (18/5).

Stok LPG, lanjutnya, berada di Fuel Terminal Pertamina saat ini dalam kondisi aman sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat saat hari raya nanti.

Dia menghimbau kepada masyarakat untuk tetap patuh pada aturan yang telah ditetapkan. LPG 3 kg hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin. Masyarakat diharapkan memiliki kondisi ekonomi baik dapat menggunakan LPG non subsidi yaitu varian bright gas.

Menurutnya, jika terjadi lonjakan permintaan LPG 3 kg bersubsidi, Pertamina bersama pemerintah daerah dan instansi terkait akan berkoordinasi untuk mengalokasikan pasokan tambahan dengan tidak mengurangi jumlah kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Saat ini, dia menambahkan di wilayah Jawa Tengah Pertamina memiliki lebih dari 40.000 pangkalan LPG PSO dan 4.800 outlet Non PSO.

Harga Eceran Tertinggi LPG 3 kg bersubsidi per tabung sesuai aturan sebesar Rp 15.500. Harga tersebut ditujukan bagi agen dan pangkalan yang berada di wilayah dalam radius penyaluran Stasiun Pusat Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE).

Sedangkan wilayah yang berada jauh dari SPPBE akan ditambah dengan ongkos distribusi namun tidak lebih dari Rp17.000 per tabung.

“Bila terdapat pangkalan Pertamina yang menjual di atas harga HET maka konsumen dapat melaporkannya ke aparat setempat atau melalui kontak Pertamina 135,” tuturnya.

Sementara itu, bantuan kepada jurnalis diberikan secara simbolis oleh perwakilan dari Pertamina yaitu Senior Supervisor Communication& Relations Pertamina MOR IV, Arya Yusa Dwicandra.

Menurutnya, para jurnalis sebagai garda terdepan memberikan informasi kepada masyarat merupakan mitra utama Pertamina.

Selama pandemi Covid-19, Pertamina telah sangat terbantu oleh para awak media untuk memberikan informasi mengenai penyaluran BBM dan LPG kepada masyarakat,” ujarnya. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 62 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *