SEMARANG[SemarangPedia] – Para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari berbagai negara mulai berdatangan, setelah sehari sebelumnya 57 PMI asal Malaysia tiba di Jateng, kini disusul 39 PMI yang mendarat di Bandara Ahmad Yani Semarang, Selasa (19/5).
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau langsung penanganan para PMI yang baru mendarat di Bandara Ahmad Yani Semarang itu, sekaligus untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan ketat.
Didampingi General Manager Angkasa Pura I, Hardi Ariyanto, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng, Ganjar berkeliling untuk memastikan tidak ada yang terlewatkan dalam penanganan para PMI.
Ganjar cukup puas dengan penerapan protokol kesehatan terhadap para PMI. Begitu turun dari pesawat, semua PMI dibawa ke ruangan khusus yang terletak di depan Ruang Imigrasi Bandara untuk dicek kesehatannya.
Satu persatu PMI yang datang langsung dilakukan rapid test serta pengecekan kesehatan lainnya oleh puluhan petugas yang dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD). Saat antre, mereka juga duduk dengan kursi yang diatur jaraknya.
Meski mencoba mengajak ngobrol dengan para PMI ataupun petugas, Ganjar tetap menaati protokol kesehatan yang ditetapkan. Dia tetap jaga jarak, memakai masker dan berkacamata khusus saat berbicara dengan para PMI dan petugas.
“Mau pulang ke mana ini? Sudah rapid test kan? Sehat-sehat ya, jangan lupa nanti dikarantina dulu, biar semuanya aman,” ujar Ganjar.
Menurut Ganjar, penerapan protokol kesehatan terhadap PMI di Bandara Ahmad Yani Semarang sudah dilakukan ketat. Pihak Dinas Kesehatan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sudah menyiapkan semua protokol dengan baik.
“Alhamdulillah bagus, semuanya bisa lancar karena sudah dipersiapkan dengan baik, sehingga, meski pengecekan secara ketat, tapi mereka kawan-kawan PMI ini tetap merasa nyaman dengan pelayanan ini,” tuturnya.
Usai pengecekan kesehatannya di bandara, semua PMI tersebut akan dibawa ke tempat karantina sementara di BPSDM Jateng. Di tempat itu mereka juga akan menjalani pemeriksaan sebelum dijemput pihak Kabupaten/Kota masing-masing untuk dikarantina di wilayahnya.
“Semua kami pull di BPSDM, sambil kami komunikasi dengan Kabupaten/Kota untuk dijemput. Tapi ada yang dijemput ada yang tidak, nanti yang tidak tetap kami fasilitasi di tempat karantina kami itu,” ujarnya.
Ganjar menuturkan semua PMI setelah dilakukan pengecekan kesehatan menunjukkan hasil yang baik.
“Hasil tes sampai hari ini negatif. Untuk PMI yang turun melalui bandara Ahmad Yani Semarang, rapid testnya semuanya tidak reaktif. Hanya ada satu PMI yang reaktif, itu bukan dari bandara tapi dari pelabuhan laut,” tuturnya.
Sementara itu, para PMI yang baru tiba di Jateng menyatakan siap mengikuti peraturan pemerintah. Mereka juga siap melakukan karantina selama 14 hari saat tiba di kampung halaman masing-masing.
“Saya sudah dites di Malaysia, hasilnya negatif. Tadi juga di tes di sini (bandara) hasilnya negatif. Tapi saya siap dikarantina, demi kesehatan bersama tidak masalah,” ujar Karyono, PMI asal Pati.
Senada Mulia, 36, PMI asal Banyumas. Perempuan yang sudah bekerja tiga tahun di Malaysia itu mengatakan siap dikarantina.
“Ndak papa, lebih bagus itu. Saya siap dikarantina agar semuanya aman,” tuturnya. (RS)