Home > HEADLINE > Sebelum Masuk Pondok, Santri Fadhlul Fadhlan Jalani Pemeriksaan Kesehatan

Sebelum Masuk Pondok, Santri Fadhlul Fadhlan Jalani Pemeriksaan Kesehatan

SEMARANG[Kampusnesia] – Sebanyak 200 orang santri pondok pesantren Fadhlul Fadhlan Wonorejo Mijen Kota Semarang mengikuti proses pemeriksaan kesehatan sebelum memulai kegiatan belajar mengajar (KBM). Pemeriksaan kesehatan dilakukan tim medis yang dipimpin Kepala Puskesmas Mijen dr Masfufah.

Pengasuh pondok pesantren Fadhlul Fadhlan KH  Dr Fadlolan Musyafak LC MA  mengatakan mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia,  Selasa(8/6). Sejak tiga bulan lalu seluruh santri dipulangkan untuk menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing dan mengikuti KBM dari rumah bersamaan dengan tibanya masa pandemi Covid-19, berlanjut hingga liburan ramadlan dan idul Fitri 1441 H.

“Semuanya ada 500 santri yang kami pulangkan, saat ini yang sudah kembali ke pondok baru 200 orang. Banyak kendala yang dihadapi, terutama transportasi. Mereka harus diantar wali santri saat balik ke pondok dan tidak boleh naik transportasi umum,” ujar kyai Fadholan di Semarang, Selasa (9/6).

Menurutnya, para santri baru yang belajar di bangku Madrasah Aliyah (MA) baru akan mulai masuk sekolah pada 10 Juli 2020. Sedang para santri mahasiswa dijadwalkan masuk 5 Agustus mendatang.

Para santri dari luar propinsi, lanjutnya, karena hambatan transportasi untuk sampai kampung halaman, mereka tidak pulang kampung. Mereka itu berasal dari Padang, Palembang, Lampung, Kalimantan, Sulawesi dan daerah luar Jawa lainnya.

Dia menambahkan para santri telah diberi pengertian untuk tidak takut berlebih-lebihan dengan munculnya wabah Covid-19. Tetapi juga jangan meremehkan. Namun lebih pasrah dan tawakal kepada Allah SWT yang di kedepankan.

Kehadiran santri disambut gembira oleh pengasuh dan para guru di halaman pondok. Bahkan  Forkompimcam Mijen dipimpin Camat Moh Agus Junaidi ikut menyambut kedatangan mereka bersama Danramil Mijen Mayor TNI S Mangunsong, Kapolsek AKP Adi Pratikto Hadi, Kepala Puskesmas Mijen dr Hj Masfufah didampingi tiga dokter dan tim medis serta Lurah Pesantren Sunarto.

Kiai Fadlolan menuturkan pesantren Fadhlul Fadhlan telah melakukan protokol kesehatan dari proses keberangkatan sampai santri tiba kembali di pondok dengan sangat ketat.

Persyaratan santri kembali ke pondok pesantren dituangkan dalam maklumat kiai pengasuh pondok di antaranya santri dalam kondisi sehat dibuktikan keterangan sehat dari Puskesnas setempat atau pernyataan wali santri bahwa putra-putrinya telah melakukan karantina mandiri di rumah setidaknya 14 hari.

Setibanya di pesantren harus memasuki kabin disinfektan, cuci tangan pakai sabun dan melakukan cek kesehatan oleh dokter dan tenaga medis di masjid pondok.  Mereka juga wajib dicek suhu badan menggunakan thermogun dan tensi darah. Setelah itu mereka baru diperbolehkan masuk gedung pesantren mandi dan ganti pakaian dengan pola hidup baru. (smh)

 

* Artikel ini telah dibaca 718 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *