Home > HEADLINE > Santri Gratis Periksa Kesehatan Sebelum Kembali Ke Pondok

Santri Gratis Periksa Kesehatan Sebelum Kembali Ke Pondok

                                       Ketua Pimpinan PW RMI NU KH Nur Mahin Chudlory

SEMARANG[Kampusnesia] – Para santri yang akan kembali belajar ke pondok pesantren setelah menjalani liburan Lebaran dan karantina mandiri di rumah masing-masing selama pandemi Covid-19 harus menjalani pemeriksaan kesehatan.

“Pemeriksaan kesehatan dilakukan tim medis puskesmas di wilayah pesantren itu berada dan tidak dikenakan biaya,” ujar Ketua Pimpinan Wilayah Robithah Ma’ahid Islamiyah Ahdlatul Ulama (PW RMI NU) atau asosiasi pondok pesantren NU Jawa Tengah, KH Nur Mahin Chudlory di Semarang, Kamis (11/6).

Menurutnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) santri dimulai pertengahan bulan Syawal. Tahun ini proses KBM harus memenuhi standar protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

Pesantren anggota RMI NU Jateng, lanjutnya, akan berupaya keras memenuhinya dan kalau ada kendala akan meminta bantuan pemerintah. Fasilitasi periksa kesehatan tanpa dipungut biaya merupakan salah satu kepedulian pemerintah terhadap pesantren.

Dia menuturkan digratiskannya biaya periksa kesehatan ini mengacu pada surat Dinas Kesehatan (Dinkes) Propinsi Jateng yang ditujukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah agar memfasilitasi pemeriksaan kesehatan para santri yang akan kembali melanjutkan belajar di pondok pesantren pada bulan Syawal ini.

Isi surat itu, tutur  KH Nur Mahin Chudlory, meliputi fasilitasi pemeriksaan kesehatan (anamnesia riwayat kontak, cek suhu dan pemeriksaan fisik lainnya) di puskesmas dan rumah sakit serta surat keterangan sehat bagi santri yang kembali ke pondok.

Selanjutnya, dia menambahkan menugaskan kepada Puskesmas untuk mendampingi pondok di wilayahnya dalam proses penerimaan dan kedatangan santri.

Selain itu, lanjutnya, puskesmas juga membina dan mengoptimalkan peran pos kesehatan pesantren dalam upaya promotif preventif di pondok pesantren dan proses rujukan santri sehat.

“Kepada para pengasuh pesantren kami berharap agar dalam merealisasikan KBM senantiasa memperhatikan dan mematuhi protokol kesehatan, sehingga bisa menghindari terjadinya klaster baru wabah Corona di pesantren,” ujarnya. (smh)

* Artikel ini telah dibaca 147 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *