Home > HEADLINE > Ratusan Buruh Garmen Semarang Gelar Aksi Tuntut Keadilan Perusahaan

Ratusan Buruh Garmen Semarang Gelar Aksi Tuntut Keadilan Perusahaan

SEMARANG[Kampusnesia] – Ratusan karyawan pabrik garmen di Kota Semarang menggelar aksi demo, menuntut pemerintah dapat membantu persoalan mereka yang diperlakukan tidak adil oleh manajemen perusahaanya.

Aksi ratusan demonstran yang didominasi ibu-ibu itu, di gelar di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (28/7).

Mereka menyuarakan tuntutannya hingga beberapa perwakilan ditemui oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di kantor yang terletak di depan kantor Gubernur Jateng.

Tanpa memperdulikan protokol kesehatan, mereka asyik mengobrol satu dengan lainnya. Beberapa bahkan melepas masker dan hanya menempelkan di leher. Jarak mereka juga sangat berdekatan, bahkan bisa dikatakan berhimpit-himpitan.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang melihat itu, langsung turun untuk menemui demonstran.

Bukan hanya mendengarkan tuntutannya dan berjanji mencarikan solusi, Ganjar juga menegur para demonstran yang tidak mengindahkan protokol kesehatan itu. Bahkan saat Ganjar datang, demonstran langsung mengerumuni dan ingin foto bersama.

“Ora usah cedhak-cedhak (jangan dekat-dekat). Ayo jaga jarak. Lha diomongi kok, sampean kui ijeh dempet-dempeten (dibilangin kok, kamu masih berhimpitan). Ayo geser,” ujar Ganjar mengedukasi.

Beberapa ibu-ibu yang semula nekat mendekat langsung mengurungkan niatnya. Mereka langsung mengatur jarak satu dengan lainnya sambil mendengar masukan dari Ganjar. Namun, ada juga yang tetap ngeyel masih berdekatan dan satu dengan lainnya.

“Ayo geser. Eh, Kui malah jawil-jawilan (itu malah pegang-pegangan),” tuturnya.

Usai mengingatkan soal protokol kesehatan, Ganjar pun mendengarkan perwakilan demonstran menyuarakan tuntutannya. Menurutnya, akan berusaha membantu mencarikan jalan keluar yang terbaik.

“Sudah tenang saja, kan tadi sudah ditemui Disnakertrans, insyaalah nanti kami carikan solusinya. Ayo sekarang pulang ke rumah masing-masing, nanti pasti kami bantu carikan solusi terbaik. Ingat untuk selalu jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan pakai sabun,” ujar Ganjar sambil meminta Satpam mengambilkan air minum untuk para demonstran.

Salah satu demonstran, Siska,27 menuturkan perusahaannya yang terletak di Kawasan Pelabuhan Semarang berniat pindah lokasi ke Kabupaten Semarang. Para buruh menuntut agar upah mereka disamakan dengan UMR Kota Semarang meskipun perusahaan pindah ke Kabupaten Semarang.

“Tapi perusahaan tidak mau. Terus kami minta di PHK saja dan dikasih pesangon, perusahaan juga tidak setuju. Makanya kami menggelar aksi ini,” tuturnya.

Disinggung bahayanya karena berkerumun saat pandemi Covid-19, Siska mengatakan tidak takut, bahkan berkeyakinan teman-temannya dan juga dirinya semuanya sehat. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 33 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *