Home > EKONOMI & BISNIS > DPR-RI Akan Kawal Kelanjutan Pembangunan Proyek Pipa Gas Cirebon-Semarang

DPR-RI Akan Kawal Kelanjutan Pembangunan Proyek Pipa Gas Cirebon-Semarang

                                             Wakil Ketua Komisi VII DPR- RI Edy Soeparno

SEMARANG[Kampusnesia] – DPR-RI berkomitmen akan mengawal kelanjutan  pembangunan proyek jaringan proyek pipa gas ruas Cirebon-Semarang (Cisem)  yang  sempat mengalami kemacetan atau mangkrak  selama 14 tahun.

Wakil Ketua Komisi VII DPR- RI Edy Soeparno mengatakan realisasi kelanjutan pembangunan proyek pipa gas ruas Cirebon-Semarang dengan investasi senilai US$ 169,41 juta itu, diharapkan tidak boleh macet lagi apapun alasannya.

“Komisi VII DPR-RI siap mem-back-up untuk mencari jalan keuar yan terbaik. Kuncinya jika terjadi persoalan yang rumit semua harus duduk bersama dan jangan ada ego sektoral yang berlebihan demi keberlangsungan proyek infrastruktur energi ini agar  cepat rampung,” ujarnya seuasi mengikuti Rakor Percepatan Pembangungan Pipa Gas Bumi Transmisi Gas Bumi Ruas Cirebon-Semarang, yang digelar di Hotel PO Semarang, Selasa (11/8)

Menurutnya, energi gas bumi ini merupakan kebutuhan nasional, terutama para pelaku industri untuk menggerakan laju pertumbuhan ekonomi.

Energi gas bumi, lanjutnya, sudah tersedia, namun kendala yang dihadapi  adalah pendistribusian kepada konsumen industri, meski pemerimtah sudah menyiapkan rencana pembangunan infrastruktur Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi.

Namun, dia menambahkan akibat terjadi kemacetan pembangunan pada proyek  pipa gas ruas Cirebon-Semarang (Cisem) selama 14 tahun, sehingga menjadikan laju pertumbuan industri melambat.

“Fenomena seperti ini juga terjadi di berbagai wilayah. Model upaya penyelesian pada proyek proyek pipa gas ruas Cirebon-Semarang (Cisem) jika berhasil akan dijadikan role model untuk proyek serupa di wilayah lain,” tuturnya.

Dengan demikian, tutur Edy Soeparno, pembangunan proyek jaringan pipa gas di berbagai wilayah akan cepat dapat diatasi.

Dia juga meminta PT Rekind  dan PGN (penyedia gas) harus segera merealisasi proyek jaringan pipa gas bumi, mengingat kebutuhan gas secara komersial sangat besar. Di sepajang pantura Jateng saja terdapat beberapa kawasan industri meliputi Kawasan Industri Wijayakusma di Semarang, Kawasan Industri Kendal, Pembangnan Kawasan Industri Terpadu Batang dan kawasan indusri Brebes yang memiliki potensi besar untuk pasar gas.

“Kawasan industri ini memiliki daya tarik besar dan calon  investornya juga besar, namu sayang kesedian distribusi gas-nya tidak ada. Bahkan mereka seringkali meminta kepastian, pasokan kebutuhan gas kapan bisa dipenuhi,” ujar Edy.

Mengingat proyek pipa gas ruas Cirebon-Semarang sepanjang 255 Km dengan kapasitas desain 350-500 MMSCF ini sudah mangkrak 14 tahun, tidak boleh  ada kata berhenti atau mundur.

Komisi VII DPR-RI memberikan komitmen akan ikut melakukan pengawasan dan pengawalan terhadap proyek infastruktur jaringan pia gas ini.

“Bahkan jika ada kendala, semua pemangku dalam pelaksanaan proyek ini diminta untuk duduk bersama dan Komisi VII DPR-RI akan memfasilitasi, sehingga proyek ini dapat selesai sesuai yang ditargetkan rampung 2021 dan pendistribusian gas baik untuk industri besar maupun kecil dan rumah tangga bisa terwujud,” tuturnya. (smh)

* Artikel ini telah dibaca 19 kali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *