Home > HEADLINE > Keseriusan Pemerintah Dan Rakyat Jadi Kunci Keberhasilan Atasi Covid-19

Keseriusan Pemerintah Dan Rakyat Jadi Kunci Keberhasilan Atasi Covid-19

                                Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia Teguh Santosa

JAKARTA[Kampusnesia] – Keseriusan Pemerintah dan rakyat menjadi kunci keberhasilan dalam penyelesaian penangangan kasus penyebaran Covid 19 yang telah melanda dunia hingga saat ini.

Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa mengatakan pandemi Covid-19 menjadi semacam ujian bagi setiap negara yang terdampak dan pemerintahan yang berkuasa.

“Sepintas ada kesan, negara dengan sistem politik relatif tertutup lebih mampu menghadapi situasi krisis kesehatan yang diakibatkan penyebaran virus mematikan ini. Namun sebenarnya negara dengan sistem politik terbuka ada yang relatif  berhasil menanggulangi Covid-19,” ujarnya dalam diskusi virtual Medan Urban Forum bertema “Pemulihan Demokrasi Indonesia” yang diselenggarakan Rabu malam (14/10) melalui ruang digital Zoom.

Menurutnya, negara penganut sistem tertutup dapat mengambil tindakan dengan tepat dalam waktu cepat untuk meminimalisir jumlah korban dari ancaman Covid-19. Negara RRC misalnya dengan cepat menutup kota Wuhan di Provinsi Hubei yang menjadi pusat penyebaran SARS Cov-2 itu pada Januari lalu.

Keputusan itu, lanjutnya, tepat dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona di tengah penduduk Wuhan, dan menjadi model penanganan Covid-19 yang umum. Begitu China menutup Wuhan, Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara juga menutup semua perbatasannya dengan China dan Rusia.

Dia menambahkan bagi Korea Utara langkah China menutup Wuhan adalah sinyal kuat bahwa SARS Cov-2 jauh lebih berbahaya dan mematikan dibandingkan virus Corona yang pernah menyebar sebelumnya di Asia Timur, baik SARS pada 2002-2003 maupun MERS di pada 2014-2015.

Hasilnya, tutur Terguh, kini hanya ada 300 kasus Covid-19 aktif di seluruh China. Angka ini tentu jauh sangat kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk China yang sekitar 1,3 miliar jiwa.

Sementara, menurutnya, dalam upacara peringatan HUT ke-75 Partai Pekerja Korea beberapa hari lalu selain memamerkan persenjataan canggih yang dimiliki Korea Utara, Kim Jong Un juga memperlihatkan kepada dunia bahwa mereka sejauh ini masih dapat mencegah SARS Cov-2 memasuki negeri itu.

Republik Sosialis Vietnam juga langsung menutup perbatasan dengan China dan memberlakukan protokol yang sangat ketat sesaat setelah China menutup Wuhan. Sampai awal Juli lalu jumlah korban meninggal dunia akibat Covid-19 di Vietnam bisa ditekan di angka nol, walau belakangan Covid-19 mulai merenggut nyawa warga Vietnam sekiatr 35 jiwa.

“Ini bukan berarti sistem politik tertutup yang dianut negara-negara itu lebih efektif dibandingkan sistem politik terbuka yang dianut negara-negara demokratis. Negara Jerman, Korea Selatan, dan Selandia Baru yang dikenal sebagai negara dengan sistem politik terbuka juga relatif berhasil menanggulangi Covid-19,” tutur Teguh.

Keseriusan dan kesungguhan pemerintah menjadi kata kunci dalam penanganan Covid-19. Selain upaya yang dilakukan pemerintah, peran serta masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan juga menjadi faktor lain yang menentukan.

Negara-negara di Asia Timur memiliki “keuntungan” tersendiri karena berpengalaman bersentuhan dengan virus Corona. Masyarakat di negara-negara ini akhirnya terbiasa dengan berbagai protokol kesehatan yang ketat mulai dari membawa hand sanitizer hingga mengenakan masker, telah menjadi trend di kalangan generasi muda di China, Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan. (smh)

* Artikel ini telah dibaca 33 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *