Home > HEADLINE > Vaksin Covid-19 Kota Semarang Dibagikan Mulai Januari

Vaksin Covid-19 Kota Semarang Dibagikan Mulai Januari

SEMARANG[Kampusnesia] – Pemberian bantuan vaksin Covid-19 untuk masyarakat di wiayah Kota Semarang kini telah tersedia sekitar 5.450 dosis dan akan pertama pada tenaga kesehatan, baik yang bertugas di rumah sakit milik Pemkot Semarang, Puskesmas maup juga rumah sakit lainnya.

Walikota Kora Semarang Hendrar Prihadimengatakan jika vaksin tersebut belum cukup untuk diberikan pada semua tenaga kesehatan yang ada, mengingat  jumlah tenaga kesehatan di Kota Semarang tercatat ada lebih dari 15.000 orang.

Untuk itu, lanjutnya, pengiriman vaksin Covid-19 dari Pemerintah Pusat untuk Kota Semarang diharapkan dapat terus berkesinambungan.

Menurutnya, pihaknya juga tengah mengupayakan agar Pemkot Semarang dapat menyediakan vaksin secara mandiri.

“Kami memiliki dana BTT yang sudah kita cadangkan mencapai Rp50 milyar, tapi kami masih mencari tahu, apakah vaksin – vaksin itu selain yang sudah diploting dari pusat, kita juga dapat melakukan pembelian mandiri,” ujar Hendi panggilan akrab Hendrar Prihadi itu, Jumat (8/1) .

Pembagian vaksin Covid-19 untuk masyarakat Kota Semarang direncanakan dengan merujuk Kementerian Kesehatan RI, yang membangi dalam 4 tahap.

Untuk tahap pertama untuk tenaga kesehatan diupayakan Januari sampai April 2021, tahap kedua untuk petugas pelayanan publik diupayakan juga di Januari sampai April 2021.

Sedangkan untuk tahap kedua dan tahap keempat direncakan akan berlangsun pada April 2021 sampai Maret 2022. Dimana untuk tahap ketiga akan dikhususkan telebih dahulu bagi kelompok masyarakat rentan, seperti lansia. Selanjutnya baru pada tahap keempat, vaksin Covid-19 akan dibagikan kepada masyarakat umum dan pelaku ekonomi.

Hendi pun siap menjadi orang pertama yang akan disuntikkan vaksin Covid-19. Namun, karena dia pernah terkena Covid-19, maka antibodinya cenderung tinggi. Untuk itu jika nantinya dengan pemberian vaksin secara bertahap dia tak menjadi yang penerima awal pun juga siap.

“Prinsip kami, kalau seorang Wali Kota harus divaksin dulu kami siap. Tapi kalau saya mendengar orang yang pernah terkena Covid tubuhnya jauh lebih kuat, jika harus yang lain dulu pun kami juga siap,” tuturnya. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 30 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *